Kasih Allah Ditunjukkan dalam Sengsara Kristus

 

Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, ketika kita masih menjadi pendosa, Kristus mati bagi kita.- Roma. 8: 9

  1. Kristus mati untuk orang fasik (ibid. 6). Ini adalah hal yang menakjubkan jika kita melihat siapa yang mati dan untuk siapa Dia mati. Sebab, jarang ada orang yang mau mati untuk orang benar (ibid. 7), artinya, bahwa kita akan kesulitan untuk menemukan seseorang yang bersedia mati untuk membebaskan satu orang tidak bersalah, bahkan dikatakan, Orang benar binasa, dan tidak ada seorang pun yang memperhatikannya (Yesaya 57:1).

Karenanya St. Paulus mengatakan bahwa jarang seseorang mau mati. Mungkin ada yang menemukannya, seseorang yang sangat langka yang karena keberanian yang luar biasa akan berani mati demi orang baik. Sangatlah jarang terjadi, hanya untuk alasan sederhana [seseorang] akan melakukan suatu hal yang besar. Tidak ada kasih yang lebih besar daripada kasih seseorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat sahabatnya (Yohanes 15:13).Tetapi apa yang Kristus lakukan, mati bagi orang jahat dan pendosa, belum pernah terjadi. Karenanya kita dibuat bertanya-tanya mengapa Kristus melakukannya.

 

  1. Jika ditanya mengapa Kristus mati untuk orang jahat, jawabannya adalah bahwa dengan cara ini Allah mempercayakan kasih-Nya kepada kita. Dia menunjukkan kepada kita bahwa Dia mengasihi kita dengan kasih yang tanpa batas, meskipun kita orang berdosa tetapi Kristus mati untuk kita.

Kematian Kristus bagi kita menunjukkan kasih Allah, karena putra-Nyalah yang Dia berikan untuk mati agar penebusan mungkin dibuat untuk kita. Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan   Anak-Nya yang tunggal (Yohanes 3: 16). Dan dengan demikian sebagai kasih Allah Bapa bagi kita ditunjukkan dalam pemberian Roh Kudus-Nya kepada kita, demikian juga ditunjukkan dengan cara ini, melalui karunia Putra satu-satuNya.

Rasul [Paulus] mengatakan ‘Allah mempercayakan’ maksudnya kasih Allah adalah sesuatu yang tidak mungkin diukur. Hal ini ditunjukkan oleh fakta bahwa Dia memberikan Anak-Nya untuk mati bagi kita,dan itu ditunjukkan juga oleh orang macam apakah kita yang layak bagi Dia untuk mati. Kristus tidak mati karena amal baik kita, ketika kita sendiri masih berdosa. Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita, bahkan ketika kita mati dalam pelanggaran-pelanggaran kita, Ia menghidupkan kita bersama dengan Kristus (Efesus. 2:4-5).

  1. Semua hal ini terlalu sulit untuk dipercaya. Aku melakukan pekerjaan pada zamanmu, yang tidak akan kamu percaya jika diceritakan kepadamu (Habakuk 1:5). Kebenaran bahwa Kristus mati bagi kita adalah kebenaran yang sukar bagi kepandaian kita untuk merengkuhnya. Tapi bukan juga sebuah kebenaran yang sama sekali tidak bisa diketahui oleh kecerdasan kita. Dan St. Paulus mengatakan, menggaungkan nabi Habakuk, Aku melakukan pekerjaan di zamanmu, sebuah pekerjaan yang tidak akan kamu percaya, bahkan jika seseorang menjelaskannya kepadamu (Kisah Para Rasul 13:14).Begitu besar kasih Allah bagi kita dan karunia-Nya kepada kita, sehingga Dia melakukan banyak hal untuk kita lebih dari yang dapat kita percayai atau mengerti.

 

 

Alih Bahasa : Bp Stephanus Danang OP

Design gambar : B Agatha OP