Sengsara Kristus Mendamaikan kita dengan Allah
Kita diperdamaikan dengan Allah melalui kematian Anak-Nya. – Roma 5:10
Sengsara Kristus membawa rekonsiliasi kita dengan Allah dalam dua cara.
- Menghapus dosa yang telah membuat umat manusia menjadi musuh Tuhan, seperti yang dikatakan dalam Kitab Suci, Sebab sama-sama dibenci oleh Allah baik orang fasik maupun hasil kefasikannya (Keb 14:9), dan sekali lagi, Engkau membenci semua orang yang melakukan kejahatan (Mazmur 5:5).
Yang kedua, Sengsara adalah kurban yang paling dapat diterima oleh Tuhan. Ini sebenarnya adalah efek tertentu darinya dapat menenangkan Tuhan: sama seperti seseorang mengampuni perbuatan tidak menyenangkan terhadapnya demi beberapa pemberian, yang menyenangkan dia, yang dia terima. Jika TUHAN yang membujuk engkau melawan aku, maka biarlah Ia mencium bau kurban persembahan (1 Samuel 26:19). Demikian juga, penderitaan sukarela Kristus itu sendiri adalah hal yang begitu baik, suatu hal baik seperti ini ditemukan dalam kodrat manusia, Tuhan ditenangkan melampaui jumlah pelanggaran dilakukan oleh seluruh umat manusia, sejauh berkaitan dengan Kristus dalam penderitaan-Nya oleh iman dan amal kasih.
Ketika kita mengatakan bahwa Sengsara Kristus mendamaikan kita dengan Tuhan, kita tidak mengatakan bahwa Tuhan mengawali mengasihi kita semua sekali lagi, karena ada tertulis, Aku mengasihi engkau dengan kasih yang kekal (Yer.31:3). Maksudnya melalui Sengsara sebab dari kebencian diambil, di satu sisi oleh penghapusan dosa, di sisi lain oleh kompensasi dari suatu barang yang lebih bagus dari seharusnya.
- Berkaitan dengan orang-orang yang membunuh Tuhan kita, Sengsara inilah penyebab kemarahan.
Tetapi kasih Kristus dalam penderitaan lebih besar dari kejahatan mereka yang menyiksa Dia. Oleh karena itu Sengsara Kristus lebih kuat dalam mendamaikan Allah dengan seluruh umat manusia, daripada sekedar membuat Allah untuk marah.
Kasih Allah bagi kita ditunjukkan oleh apa yang dilakukannya bagi kita. Tuhan dikatakan mengasihi beberapa orang karena Dia memberi bagian dari kebaikan-Nya sendiri, dalam penglihatan (visio) tentang kodrat-Nya yang dari situ kita hidup bersama-Nya, di dalam Kebersamaan-Nya, sebagai sahabat-sahabat-Nya, karena dalam kondisi yang membahagiakan itulah kebahagiaan di dalam Allah (beatitude).
Tuhan kemudian dikatakan mengasihi mereka yang Dia undang pada penglihatan ini, baik dengan memberi mereka penglihatan secara langsung atau dengan memberi mereka apa yang akan membawa mereka pada penglihatan seperti ketika dia memberikan Roh Kudus sebagai janji akan penglihatan.
Dari berbagi kebaikan ilahi inilah, dari penglihatan kodrat Tuhan, manusia tersebut, telah dipisahkan oleh dosa, dan dalam pengertian inilah kita berbicara tentang manusia yang kehilangan kasih Tuhan.
Dan sejauh Kristus, membuat pelunasan bagi kita oleh Sengsara-Nya, membawa manusia diterima dalam penglihatan Tuhan, oleh karena itu Kristus dikatakan telah mendamaikan kita dengan Tuhan.
Alih Bahasa : Bp. Stefanus Danang Dwi Atmoko OP
Gambar : B. Agatha OP
Recent Comments