Tidak ada cara yang lebih tepat untuk membebaskan Umat Manusia selain melalui Sengsara Kristus

 

Kesesuaian cara tertentu untuk mencapai tujuan tertentu diperhitungkan sesuai dengan seberapa besar atau kurang manfaatnya untuk tujuan itu yang digunakan oleh cara yang tersebut. Semakin banyak manfaat pada metode yang dipilih, semakin baik dan lebih cocok metode atau cara itu. Sekarang berkaca pada kenyataan bahwa melalui Sengsara Kristus manusia dibebaskan, banyak hal bermanfaat bagi manusia keselamatan datang bersamaan di samping pembebasan dari dosa.

 

  1. Berkat fakta bahwa melalui Sengsaralah manusia dibebaskan, manusia belajar betapa Tuhan sangat mencintainya, dan dengan demikian menumbuhkan kasih pada Tuhan, tempat menemukan kesempurnaan keselamatan manusia. Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa. (Roma 5:8).
  2. Dalam Sengsara Dia memberi kita teladan kepatuhan, kerendahan hati, keteguhan, keadilan dan kebajikan lainnya, semua yang harus kita praktikkan jika kita ingin diselamatkan. Kristuspun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya (1 Pet. 2:21).
  3. Kristus dengan Sengsara-Nya tidak hanya membebaskan manusia dari dosa, tetapi juga memberi manusia rahmat yang membuatnya dapat diterima oleh Allah, dan kemuliaan hidup bersama Allah untuk keabadian.
  4. Fakta bahwa melalui Sengsaralah manusia telah diselamatkan, mengantarkan manusia kepada kebutuhan untuk menjaga dirinya bersih dari dosa. Manusia hanya perlu menyadari bahwa ia ditebus dengan harga darah Kristuslah dari dosa. Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu! (1Korintus 6:20).
  5. Fakta bahwa Sengsara adalah cara yang dipilih untuk meningkatkan martabat kodrat manusia. Karena manusialah yang ditipu dan ditaklukkan oleh iblis, jadi sekarang manusialah yang pada gilirannya menaklukkan iblis. Karena manusialah yang setelah memperoleh kematian, demikianlah manusialah yang, dengan mati, telah mengalahkan kematian. Tetapi syukur kepada Allah, yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita (1 Kor. 15:57).

 

 

Alih Bahasa : Bp. Stefanus  Danang Dwi Atmoko OP

Gambar : B. Agatha OP