- Luk 23:34 “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.”
Tersakiti, menyakiti, membalas dendam atau sekedar menyimpan dalam hati; menjadi siklus hidup yang sering terjadi dalam hidup kita baik sadar atau tidak sadar. Namun pernahkah kita membayangkan berada di posisi Yesus? Ketika IA sungguh tersakiti, dihancurkan hidupnya, dikecewakan dan di remuk redamkan hati NYA; justru IA berkata “ Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.”(Luk 23:24). Bisakah kita meneladani Yesus setiap saat, setiap waktu dalam hidup kita? Mari lepaskan pengampunan, mari doakan dengan tulus orang yang sudah menyakiti kita. Niscaya kita akan tersembuhkan karena kita mempersembahkan kasih sayang kita dalam bentuk doa untuk mereka.
Ditulis oleh :Sis Christina Nico ( Komunitas St Thomas Aquino Jakarta)
- Luk 23:43 “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus.”
Renungan/Meditatio :
Kita pasti setuju, bahwa ini merupakan salah satu sabda terindah yang ingin kita dengar dari Yesus.
“Aku berkata kepadamu…”. Secara khusus, Yesus memanggil nama kita bukan yang lain, seperti sang kekasih memanggil kesayangan.
“…hari ini juga…”. Janjinya datang seketika. Bukan esok yang penuh penantian, apalagi kemarin yang mungkin sakit untuk diingat.
“…Kamu akan bersama Aku di dalam Firdaus.” Yesus meraih tangan kita, memegangnya erat untuk ikut bersamaNya ke tempat paling indah, sangat indah yang bahkan imanijasi kemanusiaan kita tidak mampu menggambarkannya.
Ya, jawablah panggilan Yesus itu, raih tanganNya yang tulus, “aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu”.
Berdoa/Oratio :
Tuhan, jadikanlah hati kami selembut hati penjahat yang bertobat itu. Hingga saatnya nanti, kami dapat menjadi jujur atas kerinduan kami atas Kasih Mu. Amin.
Ditulis oleh Bro Danang Dwi Atmoko (Komunitas Bernardo Scammacca Jakarta)
- Yoh 19:26-27 “Ibu, inilah, anakmu!” dan “Inilah ibumu!”
Betapa sampai detik terakhir hidup-Nya, Yesus masih begitu memperhatikan dan menyayangi Bunda Maria dan murid yang dikasih-Nya yang berada di samping salib.
Sebagai murid dan pengikut Yesus yang setia, kita pun boleh memaknai pesan terakhir Yesus supaya kita sebagai anak, selalu menaruh hormat , mencintai dan meneladani kesetiaan dan ketaatan Bunda Maria karena beliau adalah ibu kita sendiri.
Pada saat yang sama, kita pun sungguh bersyukur dan bangga mempunyai seorang ibu seperti Bunda Maria.
Kita boleh mengimani bahwa doa-doa dan pengharapan kita yang sungguh pantas di hadapan Yesus yang kita panjatkan melalui perantaraan Bunda Maria pasti akan dikabulkan karena Yesus sungguh mencintai Bunda Maria dan ingin selalu membahagiakan beliau
Ditulis oleh Bro Hendri Candra (Komunitas Bernardo Scammacca Jakarta)
- Mrk 15:34 “Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?”
Dalam kondisi sangat menderita Tuhan kita Yesus sebagai manusia berteriak mohon pertolongan pada Allah Bapa dengan mengatakan : “Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?” (Mrk 15:34)
Perkataan Yesus itu mengacu pada Mazmur 22 : 2 yang merupakan ratapan orang yg tidak berdosa namun tetap beriman dan bergantung pada Allah.
Saya teringat pada saat-saat gelap dalam hidup, seolah tidak ada harapan saya seringkali merasa ditinggalkan. Waktu membaca ayat ini saya merasa dikuatkan dan meneladan Tuhan Yesus sendiri walau dalam kondisi yg berat dan tanpa pengharapan tetap bergantung pada Allah.
Kata-kata Yesus dalam Markus 15 : 34 mengajarkan 3 hal pada saya :
- untuk pasrah dan berserah. Karena yakin dan percaya Yesus selalu menyertai.
- untuk berkorban demi orang lain karena Cinta
- untuk berpartisipasi dalam karya penyelamatan Allah.
Ditulis oleh Sis Puspita Hartono (Komunitas Bernardo Scammacca Jakarta)
- Yoh 19:28 “Aku haus!”
Setiap kali kita merasa dahaga tentu yg langsung kita cari adalah air minum untuk meredakan dahaga kita.
Namun perkataan Yesus: ” Aku haus!” disini bukanlah semata2 karena dahaga, melainkan untuk menggenapi hukum Taurat Allah. Walau perih karena luka siksa, Yesus tetap setia dengan tugas perutusan yg diberikan Allah Bapa kepada-Nya, meski Yesus harus minum anggur asam yg dicucukkan pada bunga karang; suatu penderitaan dan nyeri fisik yg luar biasa menyakitkan di atas kayu salib yg diterima-Nya, agar manusia boleh menerima penebusan dosa.
Sanggupkah kita meneladani ketaatan Yesus yg tetap setia teguh menyerahkan diri-Nya pada kehendak Bapa secara penuh bahkan hingga tetes darah-Nya yg terakhir?
Ditulis oleh Maria Dinata (Komunitas Bernardo Scammacca Jakarta)
- Luk 23:46 “Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku.”
Ya Bapa,
dalam kuasa Roh CintaMu,
mampukanlah aku
menyerahkan
“segala” yang selama ini kupandang itu
sebagai “nyawa”ku
nama baik ku
talenta ku
kehendak ku
ambisi ku
yang menjauhkan aku
dari PuteraMu,
Yesus Kristus
kiranya Sabda PuteraMu, menjadi
Doa Penyerahanku
dan akupun menjadi
semakin mencintaiMu
Ditulis oleh Sis Maria Tan (Komunitas St Thomas Aquinas Surabaya)
- Yoh 19:30 “Sudah selesai”
Sering kali kata-kata ini terucap ketika aku mulai lelah, letih dan tak ada pengharapan lagi. Atau mungkin ketika banyak pasangan berkeluarga letih untuk mengarungi bahtera bersama lagi.
Belajarlah dari Yesus,
Ketika semua menghina, memukul dan benar benar letih cape namun Yesus tidak menghindar.
Dan justru kata-kata ini di ucapkan di saat ketika benar- benar telah memanggul salib dan tersalibkan. Ada suatu kepasrahan dan kepercayaan.
Semoga kita semua semua tetap pasrah dan percaya bahwa setiap jalan harus dijalani dengan fokus meskipun keliatan berat dan tak berpengharapan. Percayalah pada jalan SalibNya.
Ya Yesus, bantu lah aku untuk tetap setia di jalan salib. Salib penuh pengharapan bahwa Engkau akan senantiasa bersama melangkah karena Engkau telah lebih dulu melalui jalan salib itu.Terima kasih Tuhan untuk Jalan Salib Mu. Amin
Ditulis oleh : Ronald Stevanus Susanto (Komunitas Bernardo Scammacca Jakarta)
Terima kasih, saya baru tersadar, 7 rangkaian kata ini punya makna yg begitu luas dan dalam untuk penyegaran & refleksi iman kita.
Terima kasih Yesus-ku karena Engkau telah menanggalkan ke-Ilahi-an-Mu di atas kayu salib demi membawa umat manusia ke dalam penebusan dosa yang sejati dan menghidupkan. Amin.
Amin trimakasih Maria