Bacaan Tim 3:14-4:2
Nyatakan kebenaran
Setiap peristiwa selalu memberikan pelajaran bagi kita.
Dua bulan yang lalu di lingkungan kami mendapat pengumuman pemilihan K2 dewan Paroki, beberapa lingkungan yang saya dengar, ketua lingkungan menyerahkan pemilihan bebas kepada umatnya.
Berbeda dengan lingkungan dan wilayah kami. Kami diharuskan memilih seseorang yang sudah di tentukan dari ketua wilayah hingga ketua lingkungan.
Bukan suatu kebetulan juga saya di minta untuk mewakili lingkunganmemberikan suara untuk memilih.
Setiap hari menjelang pemilihan video kandidat terpilih di share di WAG, namun dengan disertai kalimat harus memilih kandidat yang telah di tentukan hanya berdasarkan kedepakatan bersama dengan ketua wilayah.
Setiap melihat visi misi video kandidat dan calon yang telah di tentukan, dalam hati saya bertanya- Tanya. Seringkali bertanya pada Tuhan ”benarkah harus memilih yang ini, sedangkan hatiku mengatakan yang lain. ”Ada hal yang mengganjal dalam batin saya.” Hingga akhirnya saya memberanikan diri mengatakan pada ketua lingkungan: “jika cara tersebut salah, biarkan umat yang memiliki surat suara dapat mementukan sesuai kata hati mereka. Jangan paksa umat harus memilih hanya karena berdasarkan kesepakatan yang telah di tentukan, jika dengan cara seperti itu, lebih baik video kandidat jangan di share. Jika pengurus gereja sudah bertindak (KKN) lantas bagaimana dengan yang di luar sana?” singkat cerita dengan berbagai argument pada akhirnya saya mengembalikan surat suara.
Banyak hal yang saya pelajari sejak mengenal St Dominikus yang memiliki teladan hidup dimana salah satunya adalah “jujur”. Jujur pada diri sendiri, jujur mengungkapkan kebenaran. Bersamaan dengan bacaan hari ini (Tim 3:14-16) 14“hendaklah engkau tetap berpegang pada kebenaran yang telah engkau yakini, dengan selalu mengingat orang yang telah mengajarkannya kepadamu. 15Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal kitab suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatanoleh iman akan Kristus Yesus. 16Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan, dan mendidik orang dalam kebenaran.”
Semua peristiwa yang saya alami memberikan pelajaran yang mengubah hidup saya. Meski sudah membaca Kitab Suci, walaupun terkadang tidak memahami maksudnya, Jika saya belum mengenal teladan hidup St Dominikus mungkin sampai saat ini saya tidak akan berani mengungkapkan kebenaran, bisa jadi saya memilih aman untuk ikut memilih K2 DP dengan cara KKN.
Pelajaran yang sangat berharga bagi saya, ketika berani mengungkapkan kebenaran dan menyatakan kesalahan membutuhkan sikap rendah hati. Tidak semua kebenaran dapat diterima oleh setiap orang di sekitar saya. Bahkan ketika saya harus mengungkapkan bahwa pendapat saya salah (menyatakan kesalahan) saya pun haru belajar rendah hati untuk meminta maaf.
Jangan lah bosan menyatakan kebenaran, jangan pula marah ketika kebenaran itu di tolak dan tetaplah rendah hati untuk menerima.
~Deus caritas Est~
Refleksi oleh : Viana Novia
Dominikan Awam Chapter Martin de Pores Jogjakarta
Recent Comments