RUMAH YANG SEJATI ADALAH SURGA

 

Bacaan Injil hari ini menceritakan kepada kita ketika Yesus pada saat terakhir mengucapkan selamat tinggal dan Ia memberkati murid-murid-Nya yang Ia kasihi dan tinggal bersama-Nya selama Ia menjalankan misi Allah Bapa. Dia telah mempercayakan tugas kepada para pengikutnya untuk melanjutkan misinya, dia berkata “Pergilah ke seluruh dunia dan beritakan Injil kepada segala makhluk,” (Mrk 16:15). Tidak ada hal yang lebih penting daripada keluar dan mewartakan kabar baik kepada semua bangsa.

 

Yesus mengutus murid-murid-Nya untuk pergi melakukan misi-Nya, seperti yang telah mereka lihat, dan alami bersama-Nya ketika Dia melakukan pelayanan-Nya. Ia mengetahui bahwa misinya tidaklah mudah, untuk memberitakan kebenaran dan mewartakan kabar baik ke seluruh penjuru dunia. Akan ada banyak tantangan dan cobaan yang mungkin menghadang sepanjang perjalanan, bahkan hingga mempersembahkan nyawanya untuk misi. Namun Dia memberikan semangat, dukungan dan penghiburan yang besar, memperkuat keyakinan mereka terhadap misi masa depan mereka, oleh karena itu Dia berjanji akan mengirimkan Roh  untuk membimbing dan membantu mereka. Ada anugerah yang akan diterima para pengikutnya yaitu mereka yang beriman kepadanya akan mempunyai kekuatan mengusir setan, berbicara bahasa baru, bahkan memegang ular dengan tangan mereka, dan jika mereka meminum sesuatu yang mematikan, itu tidak akan membahayakan mereka. Dia memberi mereka tangan kesembuhan untuk meletakkan tangan mereka atas orang sakit dan mereka akan disembuhkan. Setelah dia selesai mengajar murid-muridnya, dia diangkat ke surga dan duduk di sebelah kanan Tuhan.

 

Yesus kembali ke rumah-Nya yang sebenarnya di surga bersama Tuhan Bapa, dan juga rumah sejati yang kita rindukan. Ketika para murid mengikuti jejaknya dan mereka percaya pada kata-katanya dan janjinya bahwa mereka akan bersamanya di kerajaannya. Maka beliau pun mengajak kita masing-masing untuk menjadi saksi cintanya kepada dunia. Dia kembali ke kerajaannya dan cintanya tetap ada, dan bersatu dengan kita dalam misi kita. Dia tidak akan meninggalkan kita di dunia ini. Dia masih mengasihi dan memperhatikan kita dalam kehidupan sehari-hari.

 

Hari raya Kenaikan Tuhan ini semakin menegaskan bagi kita peran Yesus, Dialah perantara antara dunia sekarang dan dunia akhirat. Kita dapat mengingat, dan merenungkan peristiwa-peristiwa kehidupan Yesus Kristus, mulai dari kelahiran-Nya hingga sengsara-Nya, Dia hidup untuk suatu tujuan, dan Dia datang untuk menyelesaikan misi-Nya di bumi ini. Melalui hidupnya, ia mengingatkan kita bahwa kita dilahirkan untuk suatu tujuan dan tidak ada seorang pun yang tidak berguna atau berlebihan di dunia universal ini. Kita semua memiliki kapasitas, bakat, dan keterampilan unik untuk menjalani kehidupan yang utuh. Untuk hidup dan melayani satu sama lain, terutama untuk saling mengasihi dan peduli seperti Yesus peduli pada kita.

 

Bacaan Injil ini mengingatkan kita bahwa Kenaikan Tuhan merupakan pesta pengharapan bagi kita. Menantikan kebangkitan tubuh, dan merindukan kebahagiaan sejati dan rumah sejati di surga. Yesus akan kembali ke rumahnya, di manakah rumah sebenarnya? Artinya dia termasuk dalam suatu tempat yang disebut rumah di surga. Karena Dia datang ke dunia untuk membawa keselamatan kepada umat manusia dari dosa, maka sekaranglah saatnya Dia dimuliakan dalam kemuliaan Tuhan di surga. Demikianlah pengharapan dan keimanan kita, agar kita mengimani kebangkitan tubuh, dan kehidupan setelah kematian. Kita sedang berziarah ke rumah kita yang sebenarnya. Kita dipanggil untuk melakukan perjalanan bersama dan menantikan rumah sejati, tempat kita merasa menjadi bagian. Sekarang marilah kita meluangkan waktu sejenak untuk merenungkan dunia saat ini. Banyak hal yang terjadi di masyarakat kita, baik dan buruk. Saudara-saudari kita yang berada di tengah keputusasaan dan penderitaan, semoga kita bersatu dengan mereka dalam iman kita, dan melakukan perjalanan bersama menuju takdir kita, di mana tidak ada perang, penderitaan, dan kemiskinan.

 

Refleksi oleh Miriam Y Phol