Bacaan Injil Lukas 10 : 1-9

 

Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala.  (Luk 10:3)

 

DIUTUS KETENGAH SERIGALA

 

Domba adalah hewan yang lemah, tidak berdaya serta agak bodoh sehingga mudah hilang atau tersesat. Namun demikian domba adalah hewan yang bisa dilatih untuk patuh, patuh hanya kepada suara dan tuntunan gembalanya. Tanpa gembala, domba mudah tersesat dan tercerai berai. Sedangkan serigala adalah gambaran roh dunia yang kejam dan penuh tipu daya.

 

Syalom…Selamat pagi

Yesus mengumpamakan saya dan kita semua yang mengaku muridNya sebagai anak domba yang diutus ketengah-tengah serigala. Secara akal sehat saya ini tidak masuk akal. Saya yang lemah ini diutus ketengah-tengah kehidupan dunia yang kejam dan penuh tipu-tipu. Tentu saja saya pasti akan habis dimangsa oleh roh dunia yang begitu kejam. Akan tetapi saya harus ingat, bahwa ketika saya diutus Allah maka Allah sendiri yang memampukan dan memperlengkapi saya dengan perisai iman.

 

Dalam bacaan Injil hari ini Tuhan Yesus berbicara dan mengingatkan kepada saya tentang tugas perutusan saya di dunia yang kejam dan penuh tipu-tipu ini. Dengan gamblang dan jelas sekali Yesus menyuruh saya untuk pergi melaksanan perintahNya itu. Tidak ada alasan apapun juga bagi saya dan kita semua untuk menolak *amanat Agung* Tuhan Yesus ini. Dalam tugas perutusan ini Tuhan Yesus juga mengingatkan bahwa saya tidak boleh membawa bekal apapun dan Dia juga menguatkan kepada saya untuk tidak takut ditolak, bahkan dikatai-katai sekalipun.

 

Tugas perutusan ini benar-benar berat tapi sudah menjadi kewajiban bagi saya untuk melaksanakannya. Disini saya harus melepaskan semua harta atau kemelekatan duniawi saya. Rasa ego, sombong, angkuh semua harus dikubur menjadi pribadi yang rendah hati dan bahkan hina sekalipun saya harus siap. Tugas bagi saya sebagai murid Yesus untuk mewartakannya bagi banyak orang.

 

Tugas mewartakan ini harus benar-benar diambil dengan penuh tanggung jawab dan dilaksanakan dengan penuh kasih dan kerendahan hati, dan seperti yang Yesus sendiri katakan bahwa dalam tugas pewartaan ini saya harus benar-benar meninggalkan semua kedagingan saya atau hal-hal bersifat dunia dan saya tidak perlu takut gagal karena Yesus selalu beserta saya. Hasil akhir dari tugas pewartaan ini sudah bukan tanggung jawab saya lagi, biarkan Roh Kudus yang bekerja. Porsi saya adalah menjalankan pewartaan Kerajaan Allah. Rahmat Allah senantiasa memampukan saya untuk itu. Tuhan Yesus memberkati 🙏

 

Refleksi oleh Bro Ivan Iman Jakarta