Bacaan I : Gal. 4:31 5:6; Mzm. 119:41,43,44,45,47,48;

Bacaan Injil : Luk. 11:37-41.

 

“Kamu orang-orang Farisi, kamu membersihkan bagian luar dari cawan dan pinggan, tetapi bagian dalammu penuh rampasan dan kejahatan”  (Luk 11:39)

 

PENAMPILAN DULU COY…

 

Di jaman dunia metropllitan ini, banyak sekali berkembang tempat-tempat untuk memperindah diri baik itu untuk wanita dan pria. Berbagai penawaran menarik diberikan agar menarik para wanita dan pria berdandan secantik dan segagah  mungkin. Dan untuk memenuhi hasratnya itu tidak segan-segan merubah bentuk fisik yang Tuhan ciptakan dengan satu alasan penampilan coy

 

Syalom…selamat pagi

Siapa sih yang tidak mau dilihat penampilannya keren oleh orang lain?. Sayapun selalu menjaga penampilan saya disaat saya berada dalam komunitas baik itu sedang dalam pelayanan atau tidak. Saya ingin orang lain menilai diri saya sebagai pribadi yang keren dan hebat serta berusaha menyembunyikan hal-hal yang kurang baik yang ada dalam diri saya. Mereka cukup liat saya yang penting keren. Pokoknya saya harus selalu tampil hebat dan keren!.

 

Hari ini dalam bacaan Injil saya dan kita semua diingatkan bahwa orang-orang terutama orang-orang farisi atau yang mengundang Yesus itu makan, curiga bahwa Yesus tidak pernah peduli akan lembaga agama. Tetapi Yesus mau menyatakan bahwa Ia memurnikan lembaga agama itu dengan menyatakan *Yang perlu bersih bukan luarnya, bukan tangan, bukan cawan, bukan pinggan tetapi batin saya dan kita masing-masing*. Saya diingatkan bahwa tindakan buruk timbul dari itikad buruk yang ada dalam batin.

 

Penampilan bagus sih oke-oke saja. Tapi lebih dari itu kecantikan atau ketampanan seseorang justru lahir dari hati yang terdalam. Jika saya mau dilihat “keren” maka yang harus saya perhatikan sudahkah saya mempunyai hati yang bersih yaitu hati yang penuh kasih, sabar, rendah hati?. Itu semua yang bisa memampukan saya untuk dilihat orang lain sebagai pribadi yang “keren” bukan sekedar tampilan luar saya yang mewah.

 

Dalam suatu kesempatan saat saya mengikuti kegiatan retret, pembimbing retret mengatakan kepada saya dan peserta lainnya bahwa sebelum istirahat malam diajak untuk membersihkan batin, meneliti batin dari pagi tadi sampai malam. Kapan saya berbuat salah dan kapan Allah berkuasa membersihkan dengan kuasa rahmatNya. Jadi sebelum cuci tangan, sikat gigi, kebiasaan batin ini diharapkan oleh pembimbing retret tersebut dilakukan oleh peserta selama retret itu. Mungkin baik kalau itu dijadikan kebiasaan saya dan kita semua sebelum istirahat malam, meneliti batin saya kapan saya kotor, kapan saya bersih dari batin saya, dan mohon agar saya diberikan kekuatan untuk bisa selalu membersihkan hati saya sehingga yang keluar adalah hal-hal yang baik dan mampu memberikan atau menjadikan berkat bagi sesama. Rahmat Allah senantiasa memampukan saya untuk itu. Tuhan Yesus memberkati🙏

Refleksi oleh : Bro Ivan Iman Jakarta