“Bukankah Dia Tukang Kayu, Putra Maria??”
Injil hari ini menggambarkan kepada kita bagaimana sikap umat Yesus ketika mereka menyaksikan pengajaran Yesus dengan penuh wibawa dan kuasa. Penginjil menceritakan kepada kita bahwa mereka tercengang melihat penampilan Yesus. Namun, sikap mereka berubah ketika mereka menyadari bahwa Yesus adalah teman sekota mereka, yang bersama mereka hari demi hari, dan Dia hanya berasal dari keluarga biasa. Realitas asal usul Yesus inilah yang menyebabkan hinaan terhadap Yesus.
Mungkin karena bias dan prasangka mereka terhadap Yesus yang begitu melekat dengan mereka, mereka berpikir bahwa mereka mengenal orang tersebut berdasarkan nama, dari mana asal orang tersebut, dan bagaimana kehidupan masa lalu orang tersebut. Kedekatannya dengan Yesus menjadi penghalang mendekatkan Dia kepada umatnya. Mereka hanya melihat Yesus sebagai manusia biasa tetapi tidak siap untuk keluar dari bias mereka dan melampaui penilaian mereka untuk melihat ke dalam Tuhan, yang memanifestasikan diri-Nya di antara umat-Nya.
Dalam berhubungan dengan orang lain, saya terkadang secara sadar atau tidak sadar mempunyai prasangka terhadap orang lain karena pengalaman saya sendiri dengan seseorang dan bahkan anggapan tentang apa yang dilakukan atau dibicarakan orang tersebut. Injil hari ini mengajak kita untuk keluar dari prasangka dan prasangka kita yang membutakan pikiran dan hati kita sehingga kita tidak lagi melihat keindahan pribadi dan jati diri mereka yang sebenarnya. Kita terlalu memperhatikan satu aspek kehidupannya namun lupa melihat orang tersebut secara keseluruhan. Yesus mengajak kita untuk melihat benda-benda dan pribadi-pribadi dengan pandangan Allah di mana kita dapat menemukan keilahian dalam hal-hal yang sangat biasa.
Refleksi Oleh: Maia Nguyen Thu Hien
Recent Comments