Bacaan Injil: Mat 22:1-14

 

Bagaimana kita menanggapi undangan Tuhan?

 

Setelah saya selesai membaca Injil hari ini, saya merenungkan dua kelompok orang yang menanggapi undangan Tuhan; yang pertama adalah umat awam dan yang kedua adalah kaum religius dan kaum tertahbis .

 

Yang pertama pada orang awam, saya yakin kita semua tahu hidupnya tidaklah ringan. Mereka mencoba bekerja di kota atau di pertanian untuk mendapatkan uang dan memenuhi kebutuhan mereka dan  keluarga mereka. Seringkali hidup mereka terfokus pada cara memperoleh materi; seperti memiliki rumah besar, atau mobil dan menjalani kehidupan mewah. Entah bagaimana, ajakan Tuhan itu diabaikan atau ditolak oleh mereka. Yesus berkata, “Beberapa orang mengabaikan undangan itu dan pergi, yang satu pergi ke ladangnya, yang lain pergi ke bisnisnya.” Meskipun makanan jasmani diperlukan dalam kehidupan kita, namun makanan rohani juga sangat diperlukan dalam kehidupan kita.

 

Meski terkadang hati kita bebal, Dia terus memberikan Kabar Baik bagi kita. Dia baik dan penuh belas kasihan, dan Dia sangat mengasihi kita. Itu sebabnya Dia selalu mengajak kita untuk datang kepada-Nya, mendengarkan firman-Nya dan ajaran-Nya. Dia mengundang kita masing-masing untuk memberikan waktu kita untuk datang ke Gereja setiap hari guna mendengarkan firman-Nya dan mengambil bagian dalam perjamuan-Nya. Firman Tuhan adalah makanan rohani yang berharga bagi batin kita, yang membawa kesembuhan dan transformasi pada jiwa kita dan memperdalam iman kita kepada Tuhan.

 

Kelompok kedua adalah kaum religius dan kaum tertahbis. Setiap hari, setiap saat dalam hidup kita, Tuhan memanggil dan mengundang kita untuk melakukan kehendak dan misi-Nya. Namun sering kali, kita mengabaikan untuk mendengarkan atau mengikuti kehendak-Nya, karena kurangnya iman kita kepada-Nya. Kita tidak bisa mendengar panggilan dan ajakan Tuhan, karena pikiran kita sangat bising dalam mengkhawatirkan banyak hal.

 

Saat kita mengabdikan hidup kita kepada Tuhan dan menyerahkan diri kita pada pelayanan Tuhan, kita dipanggil untuk mendengarkan suara Tuhan dengan penuh perhatian dalam doa dan aktivitas sehari-hari. Tuhan selalu dekat dengan kita, mengundang kita untuk memberikan tanggapan. Bagaimana kita mengenali Tuhan dalam segala momen dan segala hal? Bagaimana kita memandang diri kita sendiri dan berhubungan dengan orang lain.

 

Mari kita mulai hidup lebih lagi untuk Tuhan dan sesama. Kita dipanggil untuk menyadari kehadiran Tuhan dan menanggapi Dia melalui doa dan tindakan.

 

Refleksi oleh Miriam Y Phol

Alih bahasa : Agatha OP