PANGGILAN UNTUK MELAYANI

 

 

Hari pun berlalu, dan Tuhan kita melanjutkan misinya.

Hari ini, di tengah kerumunan murid-murid-Nya, Dia memberikan pelajaran baru kepada mereka.

 

Mengambil contoh orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat yang disebut pemimpin dan imam.

Mereka memang tampak saleh dan berbudi luhur namun tidak pernah melakukan apa yang mereka ajarkan,

 

Bahkan jika mereka melakukan sesuatu yang baikpun, hanya untuk mendapat pujian serta tepuk tangan.

Mereka menyukai tempat-tempat terhormat dalam perjamuan dan salam “Rabi.” – Kebanggaan telah memikat mereka dan kecintaan mereka pada penghargaan telah menutup hati mereka.

Mereka cenderung melakukan sesuatu karena kepentingan sendiri, dan egois,

Membebani orang tetapi mereka bahkan tidak mau melakukannya.

Maka Yesus memperingatkan murid-muridnya untuk tidak mengikuti teladan munafik mereka,

 

Jangan biarkan kesombongan mengalahkan semua perbuatan baikmu, tapi biarlah kerendahan hati menjadi inti hidupmu,

Karena Tuhan adalah sumber segala anugerah kita untuk mengabdi kepada Tuhan dan sesama,

 

Menjadi pemimpin bukan berarti mendominasi; Sebaliknya, ini adalah kehidupan pelayanan yang rendah hati, karena cinta dan tidak mementingkan diri sendiri kepada setiap orang, – Anda mungkin berpikir mengapa hal ini sangat bertentangan, namun Yesus telah memberikan contohnya.

Sebagai Tuhan, Dia mengosongkan diri-Nya sendiri, dan pada Perjamuan Terakhir setelah makan, dengan rendah hati mencontohkan kehidupan melayani dengan membasuh kaki para murid-Nya,

Bahkan sampai mati dan menjadi santapan jiwa manusia.

 

Saya bertanya-tanya bagaimana jika kita semua mempraktikkannya;  dunia mungkin menjadi tempat hidup yang lebih baik. Tidak akan ada lagi peperangan atau kekerasan, tidak akan ada lagi penindasan atau penjarahan, Tidak ada orang miskin, tidak ada kesengsaraan, tidak ada orang buangan di dunia ini,

Sebaliknya, semua akan menjadi saudara dan saudari, saling peduli dalam pelayanan yang penuh kasih.  Bersama-sama kita menciptakan surga di bumi, kedamaian dan kemakmuran meliputi segalanya.

 

Doa:

Tuhan Yesus Kristus,

Karena kita hidup di dunia yang penuh luka dan penuh dengan kekerasan, perang, bencana dan pelanggaran HAM, maka jadilah kita instrumen cintamu, bantulah kami mengikuti dan meniru kehidupanmu.  Beri kami pertobatan hati untuk kembali kepada-Mu dan mengubah hidup kami sesuai dengan kehendak-Mu.  Ajari kami untuk rendah hati dan tanpa pamrih dalam memberikan diri kita dalam pelayanan dan kepedulian satu sama lain terutama mereka yang rentan dan yang lemah sehingga dunia bisa menjadi tempat hidup yang lebih baik bagi semua orang.

 

Renungan Oleh : Maia Thu Hien.

Alih Bahasa : Bro Theo Atmadi OP