Meditasi Harian selama Prapaskah St. Thomas Aquinas

Hari ketiga : Jumat sesudah Rabu Abu

 

Mahkota Duri

 

Keluarlah, putri-putri Sion, dan pandanglah Raja Salomo, dengan mahkota yang dikenakan kepadanya oleh ibunya, pada hari pernikahannya, pada hari kegembiraan hatinya! – Kidung Agung 3:11.

 

Ini adalah ajakan Gereja yang mengundang jiwa-jiwa umat beriman untuk melihat keindahan dari mempelainya.

Untuk putri-putri Sion, siapakah mereka kecuali putri-putri Yerusalem, jiwa-jiwa kudus, para penghuni kota langit, yang bersukacita dengan para malaikat menikmati kedamaian yang tidak ada akhir dan, pada akhirnya, memandang kemuliaan Tuhan?

 

  1. Pergilah, singkirkan urusan-urusan dunia yang mengganggu sehingga, dengan pikiran yang bebas, kamu bisa dapat merenungkan Dia yang kamu kasihi. Dan lihatlah raja Salomo, pembawa damai sejati, artinya, Kristus Tuhan kita.

 

Pada Mahkota yang dimahkotakan oleh ibunya, seolah-olah Gereja berkata, “Lihatlah Kristus yang mengenakan pakaian daging untuk kita, daging yang Dia ambil dari daging ibu-Nya.” Karena daging-Nyalah mahkota tersebut,

daging yang Kristus pilih bagi kita, daging yang membuat Dia mati dan menghancurkan kuasa kematian, daging yang darinya, bangkit sekali lagi, Dia membawa kepada kita harapan kebangkitan.

 

Ini adalah mahkota yang disebut St. Paulus, kita telah melihat Yesus yang untuk sementara dibuat lebih rendah daripada para malaikat, yaitu Yesus yang dimahkotai dengan kemuliaan dan hormat (Ib. 2:9). Ibunya disebut memahkotai-Nya karena dari Perawan Marialah Dia mendapat daging kemanusian.

 

Pada hari pernikahan-Nya, yaitu saat Inkarnasi-Nya, supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya a  dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut (Ef. 5:27), ketika Tuhan bergabung dengan manusia. Dan di hari sukacitanya. Karena sukacita dan kegirangan Kristus adalah untuk keselamatan dan penebusan umat manusia. Setibanya di rumah, ia akan pergi menemui teman-teman dan tetangga-tetangganya serta berkata kepada mereka, Bergembiralah bersamaku karena aku sudah menemukan dombaku yang hilang. (Lukas 15:6).

 

  1. Secara sederhana dan harafiah, kita dapat merujuk seluruh teks ini dalam Kisah Sengsara Kristus. Bagi Salomo,

meramalkan selama berabad-abad Kisah Sengsara Kristus, merupakan peringatan bagi para putri Sion, yang adalah,  untuk orang-orang Yahudi.

 

Pergilah dan temui raja Salomo, yaitu, Kristus, dalam Mahkota-Nya, mahkota duri yang dipakaikan Ibu (Sinagoga); pada hari pernikahan-Nya, ketika Dia bergabung dengan diri-Nya sendiri—Gereja; dan pada hari sukacita hati-Nya, hari dimana Dia bersukacita bahwa dalam Sengsara-Nya Dia membebaskan dunia dari kuasa iblis. Maka pergilah, dan tinggalkan kegelapan atas ketidakpercayaan, dan lihat, pahami dengan pikiranmu bahwa Dia yang menderita sebagai manusia adalah benar-benar Tuhan.

 

Pergilah, jauh gerbang kotamu, agar kamu dapat melihat-Nya, di Gunung Kalvari, disalibkan.

 

Aliha Bahasa : Stephanus Danang Dwi Atmoko OP, Dominikan Awam Komunitas Bernardo Scammaca Jakarta