Bacaan Injil : Matius 25:31-46

DIMANAKAH KAMU YESUS?

Ada seorang laki-laki yang begitu rindu bertemu Tuhan Yesus, setelah membaca Injil Matius 25:31-46. Seolah-olah dia sedang menghadapi Kristus Raja pada penghakiman terakhir. Dia mulai mengkhawatirkan Nasibnya setelah kematiannya nanti. Setelah itu, dia memutuskan pergi keluar mencari Yesus.
Awalnya, dia memanggil pelaya setianya untuk mempersiapkan perjalanan itu. Dia ingin melakukan kegiatan amal dan memastikan bahwa Yesus telah melihat dia berbuat baik selama hidupnya. Agar nanti dia diterima di surga. – Kemudian ia Bersama pelayan setianya itu melanjutkan bekerja, menyiapkan makanan, air, obat-obatan, pakaian,… dan siap berangkat.

Keesokan harinya, mulailah mereka dengan perjalanan mereka. Mereka pergi ke rumah sakit untuk menjenguk orang sakit, mereka pergi ke daerah kumuh, memberikan makanan kepada anak-anak, mereka masuk penjara, dan memberi hadiah kepada para tahanan. Mereka bahkan telah bertindak lebih jauh di tengah peperangan,… siapa pun yang mereka temui, dia akan memberikan apa yang mereka butuhkan.
Setelah semuanya berlalu, dia merasa kelelahan dan tetap ketakutan karena sepertinya dia belum menjumpai Yesus. Dia tidak ada di sana bersama orang-orang yang dia temui. Maka dia memutuskan untuk pulang.
Begitu sampai di rumah, dia berbaring di tempat tidur dan bergumam mengapa Yesus tidak muncul! Lalu dia tertidur. – Saat tertidur, Yesus akhirnya muncul dalam mimpinya, berdiri di depan gerbang penghakiman. Tanpa ragu-ragu, dia bertanya kepada Yesus: “Apakah kamu melihat perbuatanku?” Yesus berkata: “Ya.” – “Kenapa aku tidak melihatmu?” Pria itu menambahkan. Yesuspun berkata: “Nak, kamu telah melakukan pekerjaan yang baik, kepada semua orang-orang yang kamu temui, Aku bersama mereka. Namun, kamu meninggalkan satu orang di jalan.” – Pria itu mengingat kembali perjalanannya, namun dia tidak bisa mengenali siapa dia. Maka Yesus mengatakan kepadanya secara langsung: “Dia yang menyertaimu sepanjang perjalananmu, hambamu yang setia dan miskin itu!.”
Pria itu terkejut dan bayangan pelayannya muncul di benaknya. Sejak mereka berangkat, pelayannyalah yang membawakan semuanya. Di tengah perjalanan, sepatu pelayannya rusak dan tetap harus menempuh perjalanan jauh. Saat hujan, dia menggunakan pakaiannya untuk melindungi ternaknya. Ketika dia haus dia lupa memberinya air dan bahkan menghukumnya ketika dia berjalan perlahan. Kini, pelayan itu sedang tidur di lantai.
Sampai di sini, Yesus menghilang dan orang itu terbangun. Begitu dia membuka mata, dia merasa kasihan pada pelayan malang yang terbaring di lantai. Dia menyadari, siapa orang yang terlewatkan dalam perjalanannya dan mulai memperlakukan pelayan itu seperti Yesus sendiri: memberinya makanan, pakaian, dan tempat tidur, berhenti memanggilnya pelayan, melainkan teman.

Pelajaran: cerita ini sepertinya tidak ada bedanya; Namun, kita masih mudah gagal untuk berbuat baik seperti orang ini. Terkadang, kita mencari Yesus di kejauhan dan tidak menyadari orang dekat yang ada di samping kita. Oleh karena itu, seringkali kita kehilangan kesempatan untuk berbuat baik atau sekadar menghilangkan beban sesama kita.

Refleksi Injil oleh: Marie Nguyen Thi Nhiem