Sengsara Kristus mendatangkan keselamatan kita karena itu adalah tindakan pelunasan

 

Dialah kurban pendamaian bagi dosa-dosa kita. Dan, bukan untuk dosa-dosa kita saja, melainkan juga untuk dosa-dosa seluruh dunia. – I Yohanes 2: 2.

 

  1. Pelunasan atas pelanggaran yang dilakukan benar-benar diberikan ketika ada sesuatu yang ditawarkan kepada orang yang kecewa atas apa yang sangat dia cintai, atau lebih ke, dia membenci pelanggaran yang dilakukan.

 

Namun Kristus, dengan menderita karena kasih dan ketaatan, menawarkan kepada Allah sesuatu yang jauh lebih besar dari sekedar pelunasan oleh seluruh dosa umat manusia, dan ini karena tiga alasan. Pertama-tama, ada kebesaran kasih yang menggerakkan Dia untuk menderita. Kemudian ada nilai kehidupan yang Dia berikan sebagai pelunasan, kehidupan Tuhan dan manusia. Terakhir, bagaimana Sengsara-Nya melibatkan setiap jengkal wujud-Nya, dan besarnya penderitaan yang dia terima.

 

Demikianlah Sengsara Kristus tidak hanya cukup tetapi ‘kelebihan bayar’ sebagai pelunasan atas dosa manusia.   Biasanya pelunasan harus dibuat oleh orang yang melakukan pelanggaran. Tetapi kepala dan anggota adalah satu tubuh mistis, dan karena itu pelunasan yang dibuat oleh Kristus memaafkan semua umat sebagaimana mereka adalah anggota Kristus. Satu orang selalu bisa memberikan pelunasan untuk yang lain, selama keduanya adalah satu dalam kasih.

 

  1. Meskipun Kristus, dengan kematian-Nya, membuat pelunasan yang cukup untuk dosa asal, tidaklah tidak tepat bahwa konsekuensi dari dosa asal masih tetap ada bahkan dalam diri mereka yang menjadi bagian dalam penebusan Kristus. Hal ini telah dilakukan dengan tepat dan manfaat, agar hukumannya tetap ada meskipun kesalahannya telah dihapus.

 

  1. Hal ini telah dilakukan agar ada kesesuaian antara umat dan Kristus, layaknya ada kesesuaian antara anggota badan dan kepala. Sama seperti Kristus pertama-tama menderita banyak rasa sakit dan kembali pada kemuliaan, jadi benarlah bahwa umat-Nya juga harus terlebih dahulu menjalani penderitaan dan kemudian masuk ke dalam kehidupan kekal, mereka mengenakannya layaknya pakaian Sengsara Kristus sehingga dapat menikmati kemuliaan seperti Dia.

 

  1. Alasan kedua adalah bahwa jika manusia yang datang kepada Kristus langsung dibebaskan dari penderitaan dan kematian, akan banyak yang datang kepada-Nya lebih tertarik pada keuntungan duniawi daripada hal-hal rohani. Dan ini sama sekali bertentangan dengan maksud Kristus, yang datang ke dunia agar Dia dapat mengubah manusia dari cinta dunia dan ke kepuasaan dalam hal-hal rohani.

 

  • Terakhir, jika mereka yang datang kepada Kristus langsung diberi keabadian dan tidak mati, hal yang akan ‘memaksa’ manusia untuk menerima iman pada Kristus, dan akibatnya pahala dari iman akan berkurang.

 

 

 

Alih Bahasa : Bp. Stefanus  Danang Dwi Atmoko OP

Gambar : B. Agatha OP