Sengsara Kristus membawa keselamatan kita dengan menebus kita
St Petrus berkata Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.— (1 Pet. 1:18).
St Paulus berkata, Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita (Galatia 3:13). Dia dikatakan dikutuk menggantikan kita sepanjang itu bagi kita maka Dia menderita di kayu salib. Oleh karena melalui Sengsara-Nya Dia menebus kita.
Dosa, pada kenyataannya, telah mengikat manusia dengan kewajiban ganda.
- Suatu kewajiban yang menjadikannya budak dosa. Karena Yesus berkata, sesungguhnya setiap orang yang berbuat dosa, adalah hamba dosa (Yohanes 8:34). Manusia diperbudak oleh siapa pun yang mengalahkannya. Oleh karena itu sejak iblis, dengan membujuk manusia untuk berbuat dosa, telah mengalahkan manusia, manusia terikat dalam perbudakan kepada iblis.
- Ada kewajiban lebih lanjut, yaitu antara manusia dan hukuman yang harus dibayar atas dosa yang dilakukan, dan manusia terikat dengan aturan ini sesuai dengan peradilan Allah. Ini juga semacam perbudakan, karena perhambaan atau perbudakan itu menjadi bagian dari manusia akibat pilihannya yang kurang baik, karena manusia makhluk bebas yang dapat menggunakan dirinya sesuai kehendak dia sendiri.
Karena Sengsara Kristus cukup, bahkan lebih dari cukup, melunasi dosa-dosa semua umat manusia dan untuk hukuman karena mereka, Sengsara tersebut menjadi semacam harga yang harus dibayar agar kita bebas dari kedua kewajiban ini. Untuk pelunasan itu sendiri sebagaimana orang melunasi sesuatu, baik itu untuk dirinya sendiri atau untuk orang lain, adalah sejumlah harga untuk menebus dirinya atau yang lain dari dosa dan hukumannya. Maka dalam Kitab Suci dikatakan, lepaskanlah diri tuanku dari pada dosa dengan melakukan keadilan [alms: sedekah] (Dan. 4:27).
Kristus membuat pelunasan bukan karena karunia uang atau semacamnya, tetapi dengan karunia yang terbesar dari semuanya, dengan memberikan diriNya sendiri bagi kita. Dan demikianlah bahwa Sengsara Kristus membawa penebusan bagi kita.
Dengan berbuat dosa manusia mengikatkan dirinya bukan kepada Allah melainkan kepada iblis. Sejauh tentang rasa bersalah dari apa yang dia lakukan, dia telah menyinggung Tuhan dan telah membuat dirinya tunduk pada iblis, mengikuti kehendaknya.
Oleh karena itu dia, karena dosa yang dilakukan, tidak mengikatkan dirinya kepada Tuhan, melainkan, meninggalkan pendampingan Tuhan, dia telah jatuh dalam kuk iblis. Dan Tuhan, melalui keadilan, jika kita mengingat pelanggaran yang dilakukan terhadap Dia, tidak mencegah hal ini.
Tetapi, jika kita mempertimbangkan hukuman yang diperoleh, pertama-tama kepada Tuhanlah manusia itu terikat, seperti kepada hakim agung. Manusia, sehubungan dengan hukuman, terikat pada iblis hanya dalam hal yang lebih rendah, seperti kepada si penyiksa, seperti yang dikatakan dalam Injil, supaya lawanmu itu jangan menyerahkan engkau kepada hakim dan hakim itu menyerahkan engkau kepada pembantunya (Mat. 5:25), yaitu kepada menteri hukuman yang kejam.
Oleh karena itu, meskipun iblis secara tidak adil, sejauh dalam kekuasaannya, menahan manusia pada perbudakan melalui tipu dayanya, mengikatnya dalam kesalahan dan hukuman atas perbuatannya, maka ini adalah hal yang terlihat adil. Perbudakan yang dia tanggung atas perbuatannya tidak dicegah Tuhan, dan perbudakan karena hukuman atas perbuatannya telah diputuskan Tuhan.
Oleh karena itu sesuai dengan tuntutan Tuhan bahwa keadilan menyerukan agar manusia ditebus, dan bukan dalam kaitannya iblis yang menahan kita. Jadi ini adalah harga yang harus dibayar kepada Tuhan dan bukan kepada iblis.
Alih Bahasa : Bp. Stefanus Danang Dwi Atmoko OP
Gambar : B. Agatha OP
Recent Comments