Sengsara Kristus

 

Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan; supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal. – Yohanes 3:14, 15

 

Kita dapat mencatat tiga hal di sini.

  1. Simbol dalam Sengsara. Seperti Musa meninggikan ular di padang gurun. Ketika orang-orang Yahudi berkata, Kami muak dengan makanan yang tidak enak ini (Bilangan 21:5), Tuhan mengutus ular sebagai hukuman, dan setelah itu, sebagai obatnya, Dia memerintahkan membuat ular perunggu – sebagai penangkal ular dan juga sebagai simbol Sengsara. Sifat ular adalah beracun, tetapi ular perunggu tidak memiliki racun. Tetapi itu hanyalah simbol ular beracun. Demikian juga Kristus tidak memiliki dosa, yang merupakan racun, tetapi Dia memiliki keserupaan dengan dosa. Allah mengutus Anak-Nya sendiri dalam daging dan yang dikuasai dosa (Roma 8:3). Oleh karena itu Kristus memiliki pengaruh seperti ular terhadap pergerakan keinginan kita yang menyala-nyala.

Kekuatan dari Sengsara. demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan.  Ini mengacu pada peristiwa Yesus yang ditinggikan di atas kayu salib. Dia berkehendak untuk mati ditinggikan, (i) Untuk memurnikan udara: Dia telah memurnikan bumi dengan hidup-Nya yang kudus di bumi, masih tersisa bagi-Nya untuk memurnikan udara, dengan kematian-Nya di sana; (ii) Untuk menang atas iblis, yang di udara, membuat persiapan mereka untuk berperang melawan kita; (iii) Untuk menarik hati kita ke hati-Nya, dan Aku, apabila Aku ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua orang datang kepada-Ku (Yohanes 12:32). Ketika dalam kematian salib Dia ditinggikan, dan karena di sanalah Dia mengalahkan musuh-musuh-Nya, kita mengatakan bahwa Dia dipermuliakan bukan Dia mati. Dari sungai di tepi jalan ia minum, oleh sebab itu ia mengangkat kepala (Mazmur 110:7).

Salib adalah penyebab kemuliaan-Nya. Dia taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib (Filipi 2:8).

Buah dari Sengsara. Buahnya adalah kehidupan kekal. Supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal (Yohanes 3:16).

Dan dampak ini serupa dengan dampak ular yang mendahului Dia. Karena barang siapa memandang ular perunggu itu dipulihkan dari racun dan nyawanya diselamatkan. Sekarang orang yang memandang Anak Manusia ditinggikan adalah orang yang percaya kepada Kristus yang disalibkan, dan dengan cara inilah dia dibebaskan dari racun yaitu dosa dan memperoleh kehidupan yang kekal.

 

Alih Bahasa : Bp. Stefanus  Danang Dwi Atmoko OP

Gambar : B. Agatha OP