Manakah tanda terbesar dari Kasih Tuhan yang telah Dia berikan kepada kita?
Tampaknya Kristus memberi kita tanda kasih-Nya yang lebih besar dengan memberi kita tubuh-Nya sebagai makanan kita daripada hanya menderita untuk kami. Karena kasih yang akan diberikan pada kehidupan yang akan datang adalah hal yang lebih sempurna daripada kasih yang ada dalam hidup ini. Dan manfaat yang Kristus limpahkan kepada kita dengan memberi kita tubuh-Nya sebagai makanan lebih seperti kasih pada kehidupan yang akan datang di mana kita akan sepenuhnya menikmati Tuhan. Sebaliknya, Sengsara yang Kristus derita bagi kita, lebih seperti cinta yang ada dalam kehidupan sekarang, di mana kita juga harus menderita bagi Kristus. Oleh karena itu adalah tanda kasih Kristus yang lebih besar bagi kita bahwa Dia memberikan tubuh-Nya kepada kita sebagai makanan, daripada Dia menderita bagi kita.
Namun demikian, Injil St. Yohanes memberikan argumen yang menentang hal ini bahwa Tuhan kita sendiri berkata, Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya (Yohanes 15:13).
Cinta terkuat manusia adalah cinta yang manusia berikan pada dirinya sendiri. Oleh karena itu cinta ini harus menjadi
ukuran, sebagai pembanding untuk memperkirakan seberapa besar cinta yang diberikannya pada orang lain selain dirinya sendiri. Skala cinta manusia terhadap orang lain ditunjukkan dengan sejauh mana kebaikan yang diinginkan untuk dirinya sendiri dikorbankan demi temannya. Seperti yang dikatakan Kitab Suci, Dia yang tidak memikirkan kerugian demi seorang sahabat adalah benar (Amsal 12:26). Manusia mengharapkan tiga hal untuk kebaikan dirinya sendiri yaitu, jiwanya, tubuhnya, dan hal-hal di luar dirinya.
Maka sudah menjadi tanda kasih bagi sesama bahwa, seseorang rela kehilangan hal-hal di luar dirinya.
Akan menjadi tanda yang lebih besar jika dia juga bersedia menanggung derita pada tubuhnya untuk orang lain, seperti dengan memikul beban kerja atau menjalani hukuman.
Dan yang terbesar dari semua tanda kasih itu jika seseorang bersedia mati untuk sahabatnya, untuk menyerahkan hidupnya sendiri.
Oleh karena itu, bahwa Kristus, yang telah menderita bagi kita, menyerahkan nyawa-Nya adalah yang terbesar dari semua tanda bahwa Dia mengasihi kita. Bahwa Dia telah memberikan tubuh-Nya untuk makanan bagi kita dalam sakramen tidak berarti kerugian apa pun bagi-Nya. Ini membuktikan bahwa yang pertama merupakan tanda yang lebih besar. Sakramen ini juga semacam kenangan dan simbol Sengsara Kristus. Tetapi kebenaran selalu lebih besar dari simbol yang mewakilinya, peristiwa tersebut lebih besar dari perayaan untuk mengenangnya.
Manifestasi tubuh Kristus dalam sakramen memperlihatkan hal tersebut, simbol kasih yang memperlihatkan bagaimana Allah mengasihi kita dalam kehidupan yang akan datang. Tetapi Sengsara Kristus dikaitkan dengan kasih itu sendiri, yang dengannya Tuhan memanggil kita dari kebinasaan ke kehidupan yang akan datang. Tetapi, Kasih Allah tidak lebih besar dalam kehidupan yang akan datang daripada di kehidupan sekarang ini.
Alih Bahasa : Bp. Stefanus Danang Dwi Atmoko OP
Gambar : B. Agatha OP
Recent Comments