Kristus menjalani semua jenis penderitaan
“Semua jenis penderitaan.” Segala hal yang diderita manusia dapat dipahami dengan dua cara. Yang dimaksud dengan “jenis” merujuk pada penderitaan individu tertentu, dan dalam pengertian ini tidaklah beralasan mengapa Kristus harus menderita setiap jenis penderitaan, karena banyak jenis penderitaan saling bertentangan satu sama lain, seperti misalnya, dibakar dan tenggelam. Kita tentu saja berbicara tentang Tuhan kita sebagai penderitaan yang berasal dari luar dirinya, karena penderitaan yang berasal dari dalam, seperti penyakit pada tubuh, tidak akan mengganggu dirinya. Tetapi jika “jenis” yang kami maksud adalah kelas, maka Tuhan kita menderita semua jenis penderitaan, seperti kita dapat lihat dalam tiga cara:
- Dengan melihat orang-orang yang membuat-Nya menderita. Karena Dia menderita di tangan orang kafir dan orang-orang Yahudi, pria dan wanita seperti dalam kisah ketika seorang wanita mengenali Petrus sebagai murid Yesus. Dia menderita, sekali lagi, di tangan para penguasa, para pelayan mereka, dan para bangsa, seperti yang dinubuatkan, Mengapa rusuh bangsa-bangsa, mengapa suku-suku bangsa mereka-reka perkara yang sia-sia? Raja-raja dunia bersiap-siap dan para pembesar bermufakat bersama-sama melawan TUHAN dan yang diurapi-Nya (Mazmur 2:1-2).
Dia juga menderita, karena sahabat-sahabat-Nya, orang-orang yang Dia kenal baik, Petrus menyangkal Dia dan Yudas mengkhianati-Nya.
- Jika kita mempertimbangkan hal-hal yang dari mereka penderitaan tersebut menjadi mungkin. Kristus menderita dalam Persahabatan karena para sahabat meninggalkan Dia, dan nama baik-Nya melalui hujatan yang ditujukan pada-Nya. Dia menderita dalam martabat manusianya, melalui cemoohan dan penghinaan yang diberikan kepada-Nya. Dia menderita dalam berbagai hal, bahkan pakaian-Nya ditanggalkan; dalam jiwa-Nya, dalam kesedihan, dalam kepayahan dan rasa takut; di dalam tubuh-Nya melalui luka dan dera.
- Jika kita mempertimbangkan apa yang Dia rasakan di setiap bagian tubuh-Nya. Kepalanyamenderita melalui mahkota duri tajam, tangan dan kaki-Nya melalui paku yang didorong ditancapkan masuk menembus mereka, wajah-Nya dipukul dan diludahi, dan seluruh tubuh-Nya didera.
Dia kesakitan di setiap jengkal tubuh-Nya. Sentuhan dari cambuk dan paku, kecap pada cuka dan empedu, bau mayat saat Dia tergantung di kayu salib di timbunan bangkai-bangkai itu yang disebut Kalvari. Pendengaran-Nya terkoyak dengan olok-olok dan hujatan, dan Dia melihat air mata ibu dan murid yang Dia kasihi-Nya. Jika kita hanya mempertimbangkan besarnya penderitaan yang dibutuhkan, memang benar bahwa hanya dengan satu penderitaan saja, yang paling hina dari semuanya, sudah cukup untuk menebus umat manusia dari segala dosanya. Tetapi jika kita melihat kesesuaiannya dengan [penebusan dosa], pastilah Kristus telah menderita dalam semua jenis penderitaan.
Alih Bahasa : Bp Stephanus Danang OP
Design gambar : Agatha OP
Recent Comments