Seberapa Besar Dukacita Tuhan Kita saat Sengsara-Nya?
Lihatlah dan perhatikanlah apabila ada kesengsaraan seperti kesengsaraanku, yang ditimpakan ke atasku. – Ratapan 1:12
Ketika Tuhan kita disiksa, Dia merasakan, melalui indraNya, rasa sakit yang berasal dari benda-benda yang melukai tubuhNya. Dalam diriNya juga merasakan sakit yang disebabkan oleh rasa takut akan sesuatu yang berbahaya yang kita sebut kesedihan. Pada kedua makna tersebut, rasa sakit yang diderita oleh Tuhan kita adalah rasa sakit terbesar yang mungkin terjadi dalam kehidupan sekarang ini. Ada empat alasan mengapa demikian.
- Penyebab rasa sakit.
Rasa sakit yang dirasakan oleh indra disebabkan oleh rusaknya tubuh, sebagian berasal dari fakta penderitaan yang dirasakan setiap bagian tubuh-Nya, dan sebagian dari fakta bahwa dari berbagai jenis hukuman mati, mati disalib adalah yang paling menyiksa. Paku-paku ditusukkan pada semua bagian tubuh yang paling peka, tangan dan kaki, dan ditambah berat tubuh yang meningkatkan rasa sakitnya. Belum lagi, penyiksaan yang lama dan berlarut-larut, karena mereka yang disalib tidak langsung mati seperti halnya mereka yang dipenggal.
Penyebab rasa sakit internal adalah:
- Semua dosa seluruh umat manusia yang, dengan penderitaan, Dia memuaskan nafsu, sehingga dalam arti tertentu, Dia mengambil dosa mereka seolah-olah dosa mereka adalah milik-Nya. Apa yang menjadi keinginan hatinya, dikatakan dalam Mazmur (Mazmur 21:2).
- Tindakan orang Yahudi dan mereka yang memiliki andil dalam kematian-Nya, dan terutama berkaitan dengan murid-murid-Nya yang merasa malu dengan kematian-Nya.
- Tubuh yang mendekati kematian, mengikuti kodratnya, merasa ngeri pada bahaya yang menghampirinya.
- Berdasarkan kapasitas penderitaan pada pribadi yang menjalaninya, yaitu badaniah dan spiritual. Tubuhnya dibentuk dengan sangat mengagumkan, dibentuk oleh tangan-tangan Roh Kudus, dan oleh karena itu indra perabanya mengirimkan rasa sakit di tingkat paling tajam. Jiwanya juga, yang berasal dari kekuatan interiornya, memiliki pengetahuan yang lengkap dari semua penyebab rasa sakit.
- Penderitaan dan duka cita Tuhan kita dialami secara utuh tanpa kurang apa pun. Jika orang lain menderita dalam pikiran, atau sakit pada tubuhnya, penderitaannya berkurang melalui pola pikir tertentu, melalui ketidaksempurnaan dari kuasa diri yang lebih tinggi ke yang rendah. Tetapi ini tidak terjadi pada Tuhan kita, karena Dia mengizinkan setiap kuasa diri-Nya untuk bertindak dan menderita sampai kepenuhan kapasitasnya tanpa kurang apa pun.
- Dalam kaitannya dengan fakta bahwa Sengsara dan rasa sakit yang ditanggungnya dengan sadar oleh Kristus, demi membebaskan manusia dari dosa. Oleh karena itu Dia berusaha untuk bertahan pada penderitaan agar setimpal kurang lebih sama dengan buah yang diharapkan dari Kisah Sengsara tersebut.
Dari semua penyebab ini, jika kita meletakkannya bersama-sama, akan jelas bahwa rasa sakit yang diderita oleh Kristus adalah rasa sakit terhebat yang pernah diderita.
Alih Bahasa : Bp Stephanus Danang OP
Design gambar : Agatha OP
Recent Comments