Bacaan I: Efesus 1:1-10;
Injil: Lukas 11:47-54
“Janganlah meninggalkan Kebenaran Kunci Pengetahuan.”
Bacaan I hari ini, mengingatkan kita bahwa “Allah sendiri yang telah memilih kita, sebelum dunia dijadikan! – supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya. Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya, supaya terpujilah kasih karunia-Nya.” (Efesus 1:4-6) – Apakah kita masih mengimani hal ini?
Selanjutnya, dalam bacaan Injil, Yesus berkali-kali mengungkapkan hukuman apa yang akan ditimpakan terhadap kaum Farisi itu. Mungkin inilah yang ingin Tuhan ingatkan juga kepada kita hari ini, agar kita tidak jatuh seperti mereka! – Mengapa mereka jatuh? Dalam Injil hari ini, Yesus juga mengatakan demikian: “sebab kamu telah mengambil kunci pengetahuan; kamu sendiri tidak masuk ke dalam dan orang yang berusaha untuk masuk ke dalam kamu halang-halangi.” (Lukas 11:52) – sepertinya hal inilah yang menyebabkan kaum Farisi itu jatuh, terlebih lagi ketika mereka menghalang-halangi umat menerima Kebenaran sejati yang datang dari Allah. Mereka sibuk dengan pencitraan diri, kekuasaan dan menebar pengaruh pribadi serta pembenaran dirinya saja.
Tetapi, bagaimanakah kita bisa mengerti dan masuk kedalam ‘kunci pengetahuan’ itu? Bagaimana kita bisa mengerti dan memaknai ‘kunci pengetahuan’ itu? Yang pertama, tentu melalui iman. Tanpa iman, kita tidak akan merasakan kehadiran Tuhan. – Kemudian kita percaya bahwa dengan Doa, kita dapat berbicara dengan Tuhan. Doa menghantar kita juga agar bisa menangkap apa yang dikehendaki Tuhan terhadap kita. Bagaimana agar seperti keteladanan Santo Dominikus, kita bisa selalu berbicara dengan Tuhan, dan berbicara tentang Tuhan!.
Dengan iman dan dengan berdoa kita bisa mendengarkan Tuhan, sehingga kita akan mengerti Kebenaran sejati. Itulah ‘kunci pengetahuan’, mendapatkan kebenaran sejati yang datang dari Tuhan. – Berdoa sebagai perwujudan ‘contemplare et contemplate aliis tradere’ – berkontemplasi dan membagikan buah-buahnya kepada sesama.
Refleksi:
Marilah kita mengamati hidup doa kita, apakah itu dapat menghantar kita untuk mendapatkan ‘kunci pengetahuan’, yaitu kebenaran-kebenaran yang berasal dari Tuhan sendiri?, agar kita bisa semakin mengerti akan misteri-misteri kehidupan dan Tuhan Allah kita?
Apakah kita semakin mengerti, apa yang diharapkan Tuhan terhadap kita, agak kita tetap menjadi anak-anak-Nya?
Doa:
Ya Tuhan Yesus, bantulah agar aku dapat mencari dan berjumpa dengan-Mu dalam hidup doa harianku. Sehingga di dalam kehidupan doa itu, Engkau membawaku kepada relasi yang lebih dekat dan semakin mendalam lagi bersama-Mu, ungkapkanlah kepadaku kesejatian-Mu, dan kemana jalan yang harus ku tempuh dalam hidupku ini. Tuhan Yesus, aku percaya kepada-Mu. – Amin.
Refleksi oleh Bp. Theo Atmadi OP
Recent Comments