St. Yohanes de Br beuf dan Isaac Jogues, St. Paulus dr Salib

Bacaan I : Ef. 3:2-12;

MT Yes. 12:2-3,4bcd,5-6;

Injil Luk. 12:39-48

 

Barangsiapa diberi banyak, banyak pula yang dituntut daripadanya. 

Pada persiapan sebuah kegiatan, biasanya akan dibentuk sebuah team panitia, yang terdiri dari ketua, wakil, sekretaris, bendahara dan lain lain.  Berbagai pola interaksi terjadi dalam tiap kepanitiaan. Tidak jarang terjadi pergesekan antar bagian dalam melaksanakan tugasnya. Entah dikarenakan ada bagian yang tidak mumpuni dalam melaksanakan bagian nya, ada bagian yang seolah olah “menyerobot” bagian lain, ada bagian yang bahkan pasif dan tidak bekerja. Bagaimana sebaiknya aturan dan pola interaksi yang baik dalam kepanitiaan agar kerja sama bisa menjadi sinergis dan harmonis?

 

Apakah cukup dengan melakukan bagian nya masing masing? Apakah cukup membuat batasan pekerjaan yang jelas sehingga tidak ada gesekan? Apakah cukup dengan job description yang jelas, sehingga masing masing bertanggung jawab terhadap bagian nya saja? Masalahnya, walaupun sudah ada job description dan pembagian tugas yang jelas, tetap sering terjadi konflik dan gesekan dalam kepanitiaan.

 

Setiap individu diciptakan unik dan berbeda, sehingga memiliki kemampuan dan karakter yang berbeda. Ada individu yang cuek dan kurang peka dengan situasi, ada individu yang sangat peka dan sensitive, ada yang memiliki inisiatif tinggi, ada yang hanya bisa bekerja apabila ada instruksi jelas.

 

Setiap individu dengan plus minus nya, apabila digabungkan menjadi sebuah kepanitiaan yang sangat saklek dan hanya “melakukan bagian” nya sendiri, apakah kepanitiaan itu bisa berjalan sinergis dan harmonis?

Kata kunci kerja sama bahu membahu menjadi salah satu rahasia kesuksesan suatu kegiatan.

Apakah arti kerja sama bahu membahu ?

Arti bahu-membahu berdasarkan KBBI adalah tolong menolong, gotong royong dan berjuang bersama sama. Dalam definisi ini, terdapat unsur kemanusiaan yaitu memperhatikan kapasitas teman lain dan menolong ketika ada yang kesulitan melakukan bagiannya. Bacaan Injil hari ini mengatakan :

 

“…Barangsiapa diberi banyak, banyak pula yang dituntut daripadanya. Dan barangsiapa dipercaya banyak, lebih banyak lagi yang dituntut daripadanya.” (Luk 12:48)

 

Terkadang mungkin muncul pikiran dan perasaan dalam diri kita, seperti “kenapa aku yang mengerjakan semua” atau “kok kerjaan ku di ambil orang” atau “aku lagi aku lagi yang mengerjakan bagian ini” atau “kenapa selalu aku?”

 

Jika kita resapi Firman tersebut, makna nya menjadi sangat dalam dan menjadi pisau bermata dua bagi yang membaca nya, entah sebagai anggota panitia yang melakukan tugas nya  dengan baik atau yang tidak melakukan tugas nya dengan maksimal.

 

Baiklah kita tidak perlu menuding pihak mana yang “tertunjuk” oleh Firman.  Mari kita ijinkan, diri kita ditunjuk dengan Firman tersebut. Sehingga ketika kita bekerja dalam kepanitiaan, kita akan berusaha melakukan bagian kita dengan baik, maksimal, dan dalam semangat kerja sama bahu membahu.  Mari kita belajar untuk rendah hati dan menerima apapun situasi yang kita hadapi, sebab mungkin kita diberi suatu kemampuan oleh Tuhan untuk bisa memberikan lebih banyak kepada sesama.

Have a God’s Day

 

Refleksi oleh : Christina Nico OP,  Komunitas St. Thomas Aquinas Jakarta