Bacaan I: Bil. 6:22-27; Mzm. 67:2-3,5,6,8; Bacaan II : Gal. 4:4-7;

Bacaan Injil Lukas 2:16-21

Maria menyimpan semua hal ini dan merenungkannya di dalam hatinya (Luk. 2:19)

Hari ini, hari pertama Tahun Baru, kita merayakan untuk menghormati Maria ibu Allah dan Ibu Gereja. Saat kita memulai perjalanan baru iman kita, ziarah kita kepada Yesus, marilah kita bersama-sama merenungkan tiga sikap yang tampak dalam reaksi terhadap kedatangan Yesus oleh tokoh-tokoh yang disajikan dalam Injil hari ini.

 

Pertama yang ditunjukkan oleh para gembala adalah sikap pengertian, St Lukas sang penginjil, menegaskan ketika mereka melihat bayi terbaring di palungan mereka memberi tahu pesan yang telah disampaikan kepada mereka tentang anak ini (ay,17). Sikap menerima mereka menuntun mereka untuk “memuliakan dan memuji Allah” (ay.20). Memahami jalan Tuhan berarti memuliakan Dia, dan menjalankan firman Tuhan berarti memuliakan Dia. Memang pemahaman kita akan rencana Tuhan seharusnya membuat kita mengagumi, menghargai dan menegaskan kehendak Tuhan bagi kita karena kehendak Tuhan bagi kita selalu indah.

 

Yang kedua adalah orang-orang heran dengan apa yang diberitahukan kepada mereka (ay.18), oleh para gembala. Kita tidak tahu apa yang mereka lakukan sesudahnya. Kita tidak diberitahu apakah mereka pergi untuk melihat anak itu, Yesus. Bagi kita, kita banyak melakukan sesuatu untuk Yesus; kita banyak berbagi perkataan dan perbuatannya dengan orang lain, dengan segenap hati, pikiran, dan keberadaan kita. Adalah sukacita kita untuk melayani Yesus melalui orang lain.

 

Yang ketiga dimanifestasikan oleh reaksi Maria. Dia merenungkan semua hal ini di dalam hatinya (ay.19). Maria sangat mengalami suka dan duka yang dimiliki kehidupan. Dia dengan sabar menunggu terungkapnya rencana Tuhan untuknya. Dia menerima hal-hal sebagaimana adanya dan merenungkannya dalam keheningan di dalam hatinya. Sikapnya memungkinkan Tuhan untuk mengendalikan hidupnya, dan dengan cinta, dia mengikuti kehendak Tuhan dan rencana Tuhan untuk mengolahnya sampai dia menemukan kebahagiaannya. Kita bisa mengatakan Maria seperti tanah yang selalu siap menanam benih yang telah Tuhan berikan kepadanya.

 

Mari kita mohon doa syafaat Maria untuk karunia kekuatan dan kedamaian yang akan menenangkan hati dan pikiran kita

Mari kita sambut hari dan tahun baru ini sebagai hadiah untuk kita. Marilah kita membuka diri terhadap rencana Allah tanpa kepahitan atau kesedihan. Marilah kita menerima kehendaknya dengan senyuman teguh percaya bahwa dia mencintai kita dan hanya menginginkan yang terbaik untuk kita. Dengan cinta dan kesabaran mari kita tunggu terungkapnya rencananya. Bahkan kegagalan harus dianggap bukan sebagai kemunduran tetapi sebagai berkah.

 

TUHAN memberkatimu dan menjagamu! TUHAN membiarkan wajah-Nya bersinar atasmu, dan bermurah hati kepadamu! TUHAN memandangmu dengan ramah dan memberimu kedamaian! (Nm 6:24-26)

 

Direfleksikan oleh: Domingas Maria dos Santos OP

Alih Bahasa : Agatha OP