Ekaristi- Sakramen Cinta

Aku heran mengapa Beato Carlos Acutis muda,

Habiskan hidupnya mewartakan pesan mukjizat Ekaristi,

Betapa menakjubkannya memperhatikan gadis-gadis muda,

menguduskan diri mereka untuk selama-lamanya dalam adorasi Ekaristi.

Kekuatan apa yang dipancarkan dari pemecahan roti,

yang dapat menarik orang untuk masuk lebih dalam hari demi hari,

Mungkin, di dalam Hosti suci yang sunyi  itu,

Mereka semua menemukan kekuatan dan kehidupan.

Di depan Sakramen Mahakudus, dari hatiku meluncur pujian ini:

Oh, betapa indah dan menakjubkannya, di mana hadirat Tuhan berada,

Ini begitu biasa, namun paling suci,

Betapa indah dan murah hati Yang Maha Tinggi, ingin tinggal bersama kita selamanya,

Menjadi santapan kita dalam perjalanan peziarahan menuju surga.

Betapa besar cinta dan pengorbanan total yang ditunjukkan,

Dalam hosti suci yang sederhana, Dia berdiam dan menunggu.

Betapa diberkatinya kita untuk mengambil bagian dalam Sakramen Kudus yang misterius ini.

Setiap kali kita menerima tubuh dan darah-Nya, kita berada dalam persekutuan suci dan bersatu dengan-Nya.

Aku bertanya-tanya siapakah kita sehingga pantas menerima, Tuhan yang begitu besar, tak terbatas, dan mahakuasa.

Dosa dan ketidaklayakan kita adalah sering jatuh dan tersandung berkali-kali,

Namun, Yesus tetap mengundang kita:

Hadir dan ambillah roti ini dan minumlah cawan ini, hai anakku.

yang menguduskan dan mentransformasikanmu kepada hidup yang baru.

Lalu anakku, ijinkan Tuhan mengambilmu, diberkati, dipecahkan dan dibagikan kepada orang lain juga.

Ya Yesus, kekasih jiwaku, dengan hati bersyukur, aku datang kepada Mu,

Aku berterima kasih atas cinta yang luar biasa ini, KehadiranMu telah menjadi sumber keselamatan hidupku,

Bahkan di saat tergelap dalam hidupku, Engkau kuatkan aku bahkan di saat aku tak mampu mengenalinya,

Dan membisikkan kata-kata kedamaian abadi.

Ya Tuhan,

Berapa kali aku sudah terbiasa menerimaMu ke dalam hatiku,

Lebih sering, aku mengabaikan kehadiranmu,

Sekarang, ya Tuhan, aku mohon pengampunan-Mu,

Hapuslah dosa-dosaku sehingga aku menjadi layak,

Untuk memasukkanMu ke dalam naungan rumahku, dan tinggal selamanya.

Oleh: Maia Thu Hien.