Bacaan:
Yes. 61:1-3a,6a,8b-9
Mzm. Mzm. 89:21-22,25,27
Why. 1:5-8
Luk. 4:16-21
Refleksi Para Dominikan Awam Indonesia dan hari ini ditulis oleh Bro Stephanus Danang Dwi A (komunitas Bernardo Scammacca Jakarta)
“Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya.”
Renungan/Meditatio :
Apakah diantara kita ingat momen-momen keberanian dalam hidup kita? Mungkin ada yang takut gelap seperti saya? Ketika saya kecil dan lucu, pernah keasyikan bermain sampai lupa waktu. Ketika sadar sudah gelap. Tidak banyak lampu jalan di kampung kala itu. Takut? Banget! Membayangkan saat itu seperti mendengar suara-suara serta sekelebat bayangan di pohon-pohon kelapa. Tapi saya ingat saya memberanikan diri untuk berlari sekencang-kencangnya menembus cengkraman gelap untuk pulang ke rumah. Kok bisa? Ternyata saya lebih takut dimarahin bapak emak saya. Kalau kamu, apa yang menggerakkan keberanianmu?
Ketika Yesus menyatakan diriNya di Nazareth, Dia menyiapkan diri untuk ancaman yang lebih besar. Dia tahu, ketika dia menyatakan diriNya, kejamnya salib semakin terlihat jelas di depan mata. Tetapi Yesus mematahkan teror salib itu. Bagaimana caranya? Dengan Kasih. “Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang.” Kasih Yesus pada kita semua memompakan keberanian untuk menghadapi salib yang akan dia merenggut nyawaNya.
Berdoa/Oratio :
Tuhan, saat ini kamipun mudah merasa takut akan banyak hal. Kami takut mati, kami takut gagal, kami takut lapar, kami takut macam-macam. Semoga dengan teladanMu, kami sadar bahwa ketakutan-ketakutan ini muncul karena kami memegang erat hal-hal yang kami kasihi. Semoga seperti Engkau, kami menjadi berani untuk berjuang melawan ketakutan demi mereka yang kami kasihi. Tuhan, jadilah sumber Kasih kami. Amin.
Recent Comments