Bacaan I: Daniel 3:14–20, 91–92, 95

Mazmur: Daniel 3:52, 53, 54, 55, 56

Injil: Yohanes 8:31–42

Refleksi hari ini ditulis oleh Para Dominikan Awam Indonesia dan hari ini oleh : Christina Nico (Komunitas Santo Thomas Aquinas Jakarta)

Tuhan Beserta Mu, dan Serta Mu juga

“Tetapi ada empat orang kulihat berjalan-jalan dengan bebas di tengah-tengah api itu; mereka tidak terluka, dan yang keempat itu rupanya seperti anak dewa!” (Daniel 3:24)

Setiap kali misa, pastor selalu mengucapkan kata ,”Tuhan sertamu.” Dan umat menjawab, “Dan sertamu juga.” Ucapan yang bertimbal balik untuk saling memberkati dan mengukuhkan, bahwa Tuhan akan selalu beserta kita. Selanjutnya, sedalam apa kita menghayati dan mengucapkan ucapan ini? Apakah sekedar angin lewat saja….sekedar urutan kalimat dalam tata perayaan misa kudus yang rutin di ucapkan?

Pada bacaan pertama di ceritakan bagaimana Sadrakh, Mesakh dan Abednego yang menolak untuk menyembah Raja Nebukadnezar, menjalani hukuman untuk dibakar hidup hidup.  Mereka tanpa gentar melakukan hukuman tersebut. Dan terjadilah perkataan “Tuhan sertamu” dalam hidup mereka. Nebukadnezar melihat ada empat sosok dalam tungku yang menyala, dan sosok ke empat nya seperti anak dewa.  Tuhan menyertai mereka dalam situasi apapun, bahkan situasi tersulit sekalipun, Tuhan selalu hadir.

Saudara- Saudari, mari kita menjadi orang yang mengucapkan dan menerima ucapan “Tuhan Sertamu” dan “Sertamu juga” dengan sepenuh hati.  Biarlah setiap kali kita mengikuti misa kudus, ucapan ini semakin kita resapi dan menjadi berkat untuk mengukuhkan iman kita. Iman bahwa Tuhan selalu menyertai kita dalam kondisi apapun. Berkah Dalem.

(Penulis:Christina Nico)