Bacaan I: Kejadian 3:9-15.20        Mzm Tanggapan: Mzm 98:1.2-3ab.3c-4

Bacaan II: Ef 1:3-6.11-12                Bait Pengantar Injil: Luk 1:28

Bacaan Injil: Lukas 1:26-38.

 

“Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang Ajaib”

 

Maria tentu memiliki alasan untuk mengenang kembali pada saat yang diberkati itu, ketika malaikat Gabriel pertama kali menyampaikan kabar sukacita itu kepadanya. Maria mendapat kepercayaan akan pelayanan yang belum pernah Tuhan minta sebelumnya! – Tidak ada salah satu pribadi besarpun di dalam Perjanjian Lama. Bukti bahwa kepercayaan Ilahi bersandar kepada bahu rapuh seorang anak gadis belia yang mungkin baru berusia empat belas hingga lima belas tahun.

 

Banyak yang kagum tentang kepatuhan dan keberserahan diri sang Perawan Terberkati ini. Tetapi hanya sedikit yang pernah berbicara tentang keberaniannya. Dipilih menjadi ibu dari Putra Allah Yang Mahatinggi adalah tugas yang amat berat. Namun, gadis sederhana ini tidak ragu-ragu dan menjalankan pelayanan dengan keberanian dan martabat yang tenang, pasrah dan penuh iman. Tidak heran bahwa dia sungguh diberkati di kalangan wanita. Dia diberkati karena keberaniannya yang luar biasa yang tidak ditemukan pada siapa pun yang mendahuluinya!

 

Bagaimana Perawan Maria akan menghadapi dan menjelaskan hal ini kepada Yusuf, tunangannya. Dan bagaimana pula sikap ayah serta ibunya ketika tahu bahwa anak gadisnya telah mengandung? Semua itu dihadapi Santa Perawan Maria dengan ikhlas dan penuh Iman. Dia percaya akan Tuhan melalui apa yang disampaikan oleh Malaikat-Nya:

Kata Maria kepada malaikat itu: “Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?” Jawab malaikat itu kepadanya: “Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, iapun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang disebut mandul itu. Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil.” – Kata Maria: “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu.” Lalu malaikat itu meninggalkan dia.

 

Demikianlah, maka terjadi awal mula penyelamatan dunia, penyelamatan umat manusia akibat rusaknya hubungan yang sempurna surgawi oleh Hawa dan Adam sejak awal penciptaan … apa yang sudah dinyatakan Allah, pasti akan digenapi. Ini terjadi oleh karena kepatuhan dan ketaatan dalam Iman Santa Perawan Maria.

 

Refeleksi Oleh Bp Theo Atmadi OP, Dominikan Awam Komunitas Martin De Porres Jakarta