Bacaan Injil : Luk. 1:26-38
Maria, Wanita yang Beriman dan Taat!
Hari lahir Tuhan kita Yesus Kristus semakin dekat. Kita ingat bahwa tiga minggu kedatangan telah berlalu. Saya pikir, kita semua mempersiapkan diri dengan baik selama tiga minggu untuk menyambut Yesus di rumah dan hati kita.
Minggu ini adalah Minggu Adven keempat. Saya melihat warna-warni lampu Natal di rumah-rumah dan Gereja memberikan perasaan gembira, damai, dan bahagia di hati saya. Ya, begitulah suasana Natal, hari inkarnasi Yesus. Anak Tuhan yang baru lahir datang untuk membawa kabar baik dan keselamatan Tuhan kepada semua orang.
Maka, Injil hari ini menceritakan kepada kita kisah Kabar Sukacita. Kita ingat bagaimana Tuhan mengumumkan kelahiran Yesus.
Jauh di sana ada sebuah kota kecil bernama Nazareth. Tuhan memilih seorang perempuan yang perawan dan sederhana untuk menjadi ibu dari Putra tunggal-Nya. Dia adalah Maria, yang terpilih. Malaikat Gabriel mengunjungi Maria, dan dia berkata, “Salam, penuh rahmat Tuhan menyertai kamu.” Ketika malaikat menyapanya, dia “sangat gelisah”, namun malaikat meyakinkannya untuk tetap tenang dan tidak takut karena dia telah mendapat perkenanan Tuhan.
Maria mengatasi rasa takutnya dan menerima tawaran menjadi Putra Tunggal Bunda Allah. Sejak saat penerimaan itu, sejarah keselamatan dimulai, dan sejarah dunia diubah selamanya.
Kisah Kabar Sukacita menarik perhatian kita pada tindakan Allah yang menakjubkan dalam sejarah manusia. Tuhan memilih pribadi manusia untuk melahirkan Putranya agar seluruh umat manusia mengetahui keselamatan Tuhan. Tuhan berbicara kepada Maria melalui malaikat bernama Gabriel. Maria, yang terpilih, sudah penuh dengan rahmat Allah dan bekerja sama dalam rencana besar keselamatan kita. Dengan demikian, Yesus dilahirkan sebagai salah satu dari kita, manusia seutuhnya dan ketuhanan sepenuhnya.
Maria menjadi model kita. Kita berdoa agar kita menjadi orang-orang beriman yang mengenali rencana penyelamatan Tuhan bagi kita dan dapat menyikapinya dengan ketaatan. Tuhan berbicara kepada kita dengan banyak cara yang misterius.
Seperti Maria, semoga kita memahami dan menerima rencana-Nya dan membiarkan diri kita menjadi alat rencana Tuhan bagi kita. Mengatakan ya kepada Tuhan adalah keputusan terbesar dan kontribusi sederhana kita terhadap realisasi Kerajaan-Nya.
Terkadang kita juga takut dan bingung namun marilah kita percaya kepada Tuhan dengan mengikuti teladan Bunda Maria dan St. Yosef yang percaya pada kuasa dan hikmat Tuhan.
Selamat Natal yang diberkati untuk semua!
Refleksi Injil oleh: Miriam Y Phol
Recent Comments