“SIAPA YANG MELAKUKAN KEHENDAK TUHAN, ADALAH SAUDARA DAN IBUKU.”
Dalam Injil hari ini, Yesus kembali melanggar hukum Sabat. Dia terus mengajar dan menyembuhkan orang-orang pada hari Sabat. Dia mengorbankan kekuatan dan waktu-Nya untuk melayani seluruh umat manusia. Dan apa yang dilakukannya sungguh mulia. Kekhawatiran, cinta, dan perhatian Kerabat Tuhan memperhatikan makan dan minum-Nya, tetapi bagi Yesus, dia dianggap sebagai orang yang mendengar Dia berkhotbah sebagai keluarga rohani-Nya.
Kita hendaknya memastikan bahwa mereka mendapat makanan rohani. Yesus begitu khawatir akan hal ini sehingga dia lupa akan makanan jasmaninya. Namun, meskipun Yesus berbuat baik dalam misi-Nya, di mata orang-orang Farisi, hal itu bertolak belakang dengan apa yang Yesus lakukan. Namun karena kecemburuan dari kelompok Farisi. Mereka melihat apa yang Yesus lakukan dan segera mereka menemukan cara untuk menghancurkan-Nya.
Dalam hidup kita pun demikian, terkadang ketika kita berbuat baik namun ketika ada orang yang tidak menyukai kita, mereka juga akan mencari cara untuk menjatuhkan kita. Hari ini, Injil Yesus ingin kita mengetahui bahwa jika kita melakukan kehendak Tuhan kita tidak akan tersesat atau takut, seperti yang kita lihat dalam misi Tuhan.
Bacaan Injil hari ini adalah kisah tentang dua kelompok yang salah memahami Yesus, keluarga-Nya, dan ahli-ahli Taurat. Keluarganya mengira dia sudah gila. Mereka siap menahannya dengan tuduhan palsu. Mereka ingin menekan mukjizat dan pengajarannya yang penuh kuasa. Kemungkinan besar mereka takut akan keselamatannya dan bertindak karena rasa khawatir, namun niat mereka menunjukkan kurangnya kepercayaan mereka terhadap misi Yesus.
Refleksi oleh: Mariam Y Quai
Recent Comments