BACAAN INJIL: MK: 12:13-44

Kemurahan Hati Merupakan Hal Yang Paling Penting Dalam Hidup Kita

 

Kita bermurah hati ketika kita memberikan sesuatu dengan hati yang tulus dan penyerahan diri yang total, tidak setengah-setengah, tidak ada yang ditahan. Seperti yang Yesus katakan, “Lebih berbahagia memberi daripada menerima.”

 

Sebagai seorang janda yang disebutkan dalam Injil hari ini, dia memberikan segala yang dia miliki untuk hidup. (Markus 12:44) Ketika Yesus melihat seorang janda, Ia menyatakan hal yang sama: bahwa orang kaya memberikan yang tersisa dari yang dia miliki untuk bait suci. Tetapi janda ini tidak mempunyai uang selain uang yang ditaruhnya  di dalam kotak.

 

Bagi Yesus, pemberian dari janda ini lebih besar daripada pemberian orang lain karena dia memberikan semua yang dia miliki untuk persembahan di Bait Suci. Teladan janda inilah yang paling berarti dalam hidup seseorang, yaitu memberi dengan rendah hati.

 

Itu sebabnya Yesus mengingatkan murid-murid-Nya untuk meneladani janda ini. Dia juga mengingatkan kita masing-masing untuk meneladani  ini. Ini adalah masalah memberi, bukan menerima. Bentuk kemurahan hati adalah berbagi tanpa menunggu untuk kembali dan memberi dengan hati yang tulus dan kerendahan hati. Hal ini dapat menginovasi kehidupan dan memberikan contoh yang berarti bagi orang-orang di sekitar kita.

 

Bacaan pertama hari ini (1 Raja-raja 17) memperlihatkan kepada kita tentang janda miskin bersama putranya yang sedang menyiapkan santapan terakhir sebelum meninggal karena kemiskinan, Tuhan mengutus Nabi Elia untuk mengubah hidup mereka dengan Firman Tuhan, dan janda ini percaya dalam Firman Tuhan, dia membagikan apa yang dia miliki, dan dia percaya kepada Tuhan bahwa segalanya akan menjadi mungkin. Karena dia beriman kepada Tuhan meski tidak kaya, anaknya tidak pernah kekurangan kebutuhan pokok.

 

Hal ini mengingatkan kita bahwa tidak peduli kita kaya atau miskin, yang terpenting adalah percaya pada firman Tuhan dengan memberi dengan tulus dan rendah hati, seperti yang dilakukan janda miskin saat ini. Sebagai manusia, kita juga menyadari bahwa beberapa kali kita memberi namun kita juga punya niat, menunggu untuk kembali. Namun bacaan menantang kita untuk memberi tanpa menunggu kembali. Kita adalah makhluk Tuhan oleh karena itu Dia selalu mengingatkan kita melalui Kitab Suci-Nya untuk bertindak dengan apa yang baik dan bermanfaat dalam kehidupan manusia. Karena contoh sempurna dari Kedermawanan adalah Allah saja yang Ia berikan kepada kita melalui gambar-Nya, bagi umat Kristiani, pemberian Allah sendiri adalah melalui Kristus. Ia mewakili puncak segala kemurahan hati dan berfungsi sebagai seluruh kemurahan hati manusia.

 

Seperti yang dikatakan Santo Paulus: Tuhan akan membuat Anda cukup kaya sehingga Anda selalu bisa bermurah hati. Kemurahan hatimu akan menghasilkan rasa syukur kepada Tuhan karena kami. 2kor.9:11

Oleh karena itu sebagai umat Kristiani, kita dipanggil untuk bermurah hati dan berbagi dengan orang lain apa yang kita miliki, tidak hanya sekedar berbagi, tapi juga menantang kita untuk memberikan waktu, dan bakat kita, kepada mereka yang paling membutuhkan. Juga untuk mengabdi kepada Tuhan dengan mendekatkan diri kepada makhluk-Nya dengan hati yang rendah hati dan penuh kasih sayang, seperti contoh seorang janda yang memberikan segala yang dimilikinya. Yesus menggunakan Sejarah ini untuk mengingatkan kita agar meneladani semangat pengorbanan seorang janda untuk berinovasi memberikan dampak positif pada kehidupan orang lain.

 

Oleh karena itu, Dia memanggil kita untuk menjadi Dermawan dengan memberi dengan keikhlasan dan kerendahan hati. Kami yakin Dia mengetahui kebutuhan kita dan senantiasa menopang kehidupan kita dengan limpahan nikmat-Nya.

Terkadang kita mungkin bertanya: Jika kita memberikan apa yang kita miliki, apakah apa yang akan terjadi pada kita? Tapi, bukankah kita menerima limpahan nikmat dari Tuhan ketika kita tahu untuk berbagi dengan sesama?

Reflection By: Florinda Fernandes