Bacaan Injil Yoh 20: 19-31

 

Kedamaian selalu bersamamu!

 

Injil hari ini adalah perikop pengharapan dan ekspektasi besar.  Kristus dibangkitkan dari kematian dan kemudian menampakkan diri kepada para murid.  Dia menyapa mereka dengan kata-kata ini, “DAMAI BERSAMA-MU”.  Apa arti kata-kata itu bagi para murid Yesus yang berduka dan ketakutan, berjuang untuk menghadapi kehilangan yang luar biasa, meringkuk bersama melawan penangkapan, hukuman, dan bahkan kematian.

 

Umat ​​Kristiani percaya kepada Allah sumber damai sejahtera, yang telah mengutus Yesus Kristus, Putra tunggal-Nya, yang adalah Raja Damai.  Dalam Misteri Paskah-Nya, Yesus telah mematahkan belenggu maut dan telah memberi kita hidup dan kedamaian, mendamaikan semua orang dengan Bapa.  Kita berdamai dengan Allah melalui Tuhan kita Yesus Kristus.

Ketika Kristus menyapa murid-murid-Nya dengan kata-kata “DAMAI BERSAMA KAMU”, salam damai ini adalah damai yang mendamaikan umat manusia dengan Allah, dengan sesama, dengan alam, dan terutama dengan diri sendiri.

 

Ini bukanlah sapaan sederhana, tetapi memiliki arti yang lebih dalam dari Hadirat Tuhan.  Dengan sapaan-Nya, “SAMA SEKALI” KRISTUS memaksudkan dirinya sendiri, karena kehadiran KRISTUS selalu membawa ketenangan jiwa.  Kedamaian bukanlah sesuatu di sekitar kita, itu adalah sesuatu di dalam diri kita.  Inilah rahmat yang diinginkan Santo Paulus bagi orang percaya ketika ia menulis, “Damai sejahtera Kristus yang melampaui segala akal akan memelihara hati dan pikiranmu.”  Damai sejahtera yang melampaui segala akal adalah Roh Kristus, yang memenuhi mereka, yang berbagi dengan Dia dengan segala berkat.

 

Kata-kata yang diulang tiga kali ini dimaksudkan untuk meredakan ketakutan para murid dan meyakinkan mereka akan kenyataan damai sejahtera Kristus.  Damai sejahtera kutinggalkan bagimu, damai sejahtera kuberikan padamu.  Aku tidak memberi kepada-mu seperti yang dunia berikan.  Jangan biarkan hatimu gelisah dan jangan takut (Yoh 14:27).  Aku telah mengatakan hal-hal ini kepadamu, agar dalam diriku kamu dapat memiliki kedamaian.  Di dunia ini, kamu akan mengalami kesulitan, tetapi berhati-hatilah!  Aku telah mengalahkan dunia.  Namun ketika Yesus berbicara kepada para murid, dia berfokus pada kedamaian pikiran dan hati.

 

Damai sejahtera ini tidak hanya untuk membentengi hati para murid di tengah semua permusuhan dan kebencian dunia, mereka harus menjadi pemilik damai sejahtera Tuhan karena sebagai saksi dan utusan-Nya, mereka harus membagikan karunia perdamaian ini di tempat yang tidak damai.  Yaitu di dunia.

 

Penting untuk diingat bahwa kedamaian yang kita bagikan, berasal dari Damai Kristus yang Bangkit.  Ini adalah hadiah dari Tuhan, harta iman kita.  Oleh karena itu, marilah kita mengungkapkan rasa terima kasih kita kepada-Nya dengan membagikan anugerah perdamaian ini di dunia yang penuh perang, kebencian, kekerasan, kecemburuan, dan konflik.  Marilah kita sebarkan DAMAI Kristus yang Bangkit ke seluruh dunia.

 

 

Refleksi oleh: Ter Trần Ngọc

Alih Bahasa oleh : Bp Theo Atmadi OP