Dengarkan Dia

Masa Prapaskah adalah saat kita kembali kepada Tuhan, saat kita merenungkan penderitaan Tuhan, saat kita berpuasa, dan saat kita mempersiapkan diri menyambut Paskah. Pada saat ini marilah kita memohon kepada Tuhan untuk terus melakukan transfigurasi dalam hati kita melalui doa, mendengarkan Dia, dan melalui teladan penderitaan-Nya sehingga kita dapat memiliki hubungan yang lebih dalam dengan Tuhan selama masa Prapaskah ini.

Hari ini, ketika kita memasuki minggu kedua masa Prapaskah, kita tahu bahwa setiap tahun kita mengalami kelemahan dan pengalaman berbeda yang kita temui bersama Tuhan selama masa Prapaskah.

Sebagaimana kita ketahui setelah mengumumkan sengsara pertama (Markus 8:31), Yesus menyatakan syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk menjadi murid seperti harus memikul salib dan mempertaruhkan satu nyawa (Markus 8:34-35). Dan di sini kita mengetahui bahwa dalam Injil hari ini, kita dapat melihat bahwa ketiga murid Yesus lebih dekat dengannya yaitu Petrus, Yakobus, dan Yohanes. Yesus ini membawa ketiga murid  ke gunung bersamaNya. Mungkin ketiga murid ini lebih dekat dengannya tetapi mereka juga merasa lebih khawatir terhadap jalan yang akan diambil Yesus. Meskipun Dia menunjukkan kepada mereka sedikit tentang kemuliaan firman yang tersembunyi di dalam tubuh-Nya, namun murid-murid-Nya merasa takut dan gentar. Injil hari ini juga ingin kita melihat dua tokoh dalam Perjanjian Lama, yaitu Musa yang mempresentasikan Hukum Taurat, dan Elia yang mempresentasikan pembawa pesan bahasa roh yang muncul dan berbicara dengan sang guru. Dia mewakili semua kata-kata dalam Alkitab yang pertama kali dilaporkan tentang Mesias dan sekarang dialami dalam Yesus. Jalan menuju salib yang diatur Yesus tidaklah berbeda tetapi merupakan jalan yang harus dilalui oleh Mesias Tuhan.

Bersama dengan para saksi Perjanjian Lama, Allah Bapa sendiri yang berbicara. “Inilah Putraku yang terkasih, dengarkan dia”. Pertunjukan di gunung hari ini mulai memotivasi para murid untuk mengingat kehidupan mistik di Gunung Sinai di masa lalu. Dan juga Injil hari ini para murid yang mewakili umat Tuhan yang baru dipimpin oleh Yesus sendiri, harus mengatasi kesulitan salib untuk mencapai kemuliaan kebangkitan. Sebagaimana suara Bapa di surga telah mengungkapkan identitas Yesus, lebih dari tokoh Perjanjian Lama yang paling bergengsi, Musa, Yesus adalah Putra Allah yang terkasih. Oleh karena itu, perkataan-Nya adalah benar dan dapat dipercaya, sehingga para murid harus menaati perkataan-Nya meskipun itu adalah kata-kata nasihat, menyebabkan kebingungan dan ketakutan dalam hidup mereka tetapi Yesus ingin murid-muridnya memiliki keberanian dan menjalaninya.

Namun, Injil hari ini ingin mengingatkan kita untuk “Menaati firman-Nya”. Jalan orang yang bertobat, baik dahulu maupun sekarang, adalah jalan mengumpulkan kemuliaan. Sama seperti para murid zaman dahulu, ada kalanya mereka harus tersandung, kehilangan harapan, hidup dalam kebingungan, dan ketakutan. Apalagi mereka berjalan dalam kegelapan. Ajakan untuk mendengarkan-Nya, dan pengalaman kebangkitan Yesus menjadi motivasi dan kekuatan yang membantu kita berjalan teguh dan setia kepada-Nya sampai akhir.

Reflection By:  MariamY Quai