Bacaan I : Yes. 35:1-6a,10;

Mzm. 146:7,8-9a,9bc-10;

Bacaan II : Yak. 5:7-10;

Injil Matius 11:2-11

 

Bersyukur dan Bersukacitalah

 

Tibalah Minggu Adven ketiga, kita hampir melewati masa persiapan ini. Kita segera melihat perbedaan mencolok dalam perayaan liturgi kita: warna telah berubah dari ungu menjadi merah muda. Warna merah muda telah lama dikaitkan dengan kegembiraan dan kemeriahan. Kegembiraan dilambangkan dengan penyalaan lilin merah muda, mengingatkan kita akan kegembiraan yang dialami dunia saat kelahiran Juruselamat Dunia yang akan datang.

 

Dalam bacaan Injil Yesus memberi tahu murid-murid Yohanes untuk memberi tahu Dia tentang apa yang mereka dengar dan lihat: “orang buta melihat kembali, orang lumpuh berjalan, penderita kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan Kabar Baik. ”.

 

Dari sel penjaranya, Yohanes mengirim murid-muridnya kepada Yesus untuk bertanya langsung kepadanya: “Apakah kamu orang yang akan dating itu?” Bukan karena Yohanes meragukan identitas Yesus. Dia juga tidak berencana untuk menentang Yesus atau merusak misinya? Sebaliknya, Yohanes secara halus memperkenalkan Yesus kepada muridnya, menuntun mereka kepada Mesias.

 

Yohanes tidak pernah mengklaim sebagai mesias. Saat Yesus memulai pelayanannya, Yohanes tidak membuang waktu untuk mengarahkan perhatian Muridnya kepada sepupunya. Sudah saatnya mereka mentransfer kesetiaan mereka kepada Yesus. Setelah mendengar Yesus menjawab murid-murid Yohanes menyadari bahwa mereka memiliki hak istimewa untuk menyaksikan karya Mesias sejati.

 

Ada dua hal yang terungkap dalam tanggapan Yesus:

Pertama, Tuhan benar-benar bekerja dalam hidup kita. Dia menyentuh kita dan mengubah kita. Tuhan tidak membuat janji kosong. Dia bertindak dan tindakannya menyembuhkan membersihkan dan memberi kehidupan kepada kita. Sekarang, marilah kita menerima dan mengakui bahwa Tuhan benar-benar bekerja untuk kita. Sabar dan tabah saja. Tetap percaya pada Tuhan. Dia tidak akan pernah mengecewakan kita.

 

Kedua, karya Allah adalah perbuatan kasih dan pengampunan. Itu adalah tindakan penyelamatan; itu adalah tanda kepedulian dan harapan. Tuhan tidak meninggalkan atau menolak anak-anaknya. Dia juga tidak menghukum atau mengutuk. Yohanes ingin murid-muridnya mengetahui bahwa Mesias yang telah lama ditunggu-tunggu itu pengasih dan pemaaf. Dia datang untuk menyelamatkan dan memberi kehidupan. Sekarang, marilah kita mengingat bahwa kasih Allah itu kekal. Dia selalu siap untuk mengampuni orang berdosa yang bertobat. Tuhan menghendaki keselamatan kita.

Bersukacitalah dan bergembiralah!

 

Refleksi dari Sr, Fatima Pui. OP. Dominikan Sister in East Timor

Alih Bahasa : Agatha Op, Dominikan Awam Komunitas Rosa De Lima Surabaya.