Bacaan I: Yesaya 49:8–15 Mazmur: 145:8–9, 13cd–14, 17–18
Injil: Yohanes 5:17–30
Hari ini kita lanjutkan bacaan Injil dari Yohanes, yang akan membawa kita sampai Paskah, dan jelas bahwa segala sesuatunya mulai memanas. Padahal dalam Injil kemarin orang-orang Yahudi mulai menganiaya Yesus, sekarang mereka berniat membunuh-Nya.
Atas tanggapan terhadap kritik, Yesus memulai membela identitas-Nya sebagai Anak Allah, dan dengan melakukan itu, Dia menawarkan wawasan yang mendalam ke kedalaman kehidupan Ilahi Trinitas. Dalam pewartaannya, Dia menekankan bahwa hubungan antara Bapa dan Anak adalah satu, bukan persaingan, melainkan persatuan intim. Faktanya, begitu kuat kasih yang memberi diri diantara Bapa dan Anak sehingga, “Barangsiapa tidak menghormati Anak, ia juga tidak menghormati Bapa yang mengutus Dia” (Yohanes 5:23).
Terlebih lagi, hanya dalam beberapa kalimat, Santo Yohanes dapat menggambarkan keseluruhan drama keselamatan. Di satu sisi, saatnya akan tiba ketika Kristus akan menghancurkan kematian di Kalvari, dan orang-orang yang saat ini hidup dalam kematian rohani “…akan mendengar suara Anak Allah, dan mereka yang mendengarnya akan hidup” (Yoh. 5:25).
Di sisi lain, saat yang berbeda akan tiba (walau masih di kemudian hari) di mana “semua orang yang di dalam kuburan akan mendengar suara-Nya” (Yoh. 5:28), dan mereka akan keluar, dan mereka akan dihakimi atas dasar perbuatan mereka. Jadi dalam perikop ini Yesus menantikan baik Kalvari maupun akhir dunia. Dalam setiap kasus, Yesus memainkan peran penting sebagai penjamin kepenuhan hidup rohani. Inilah seluruh tujuan Dia menjadi manusia (lihat Yoh. 3:16), dan seluruh tujuan-Nya itulah menciptakan Anda. Kehidupan kekal, tanah perjanjian surgawi: ini adalah warisan kita, hak kesulungan kita sebagai putra dan putri Allah. Kita harus puas tidak kurang dari ini.
Bagaimanakah saya berhubungan dengan Pribadi yang berbeda dari Tritunggal Mahakudus? Bagaimana saya bisa bertumbuh dalam devosi saya terhadap masing-masing pribadi tersebut?
Renungan dari buku Journey Through Lent, Reflections on the Daily Mass Readings by Clement Harrold
Tritunggal yang menjadi pegangan saya:
Bapa Yang Maha Rahim, pemilik alam semesta
Yesus yang membawa saya kepada Bapa,
Roh Kudus yang menuntun saya dalam berkarya pada sesama 🙏🙏🙏