Bacaan I: Yehezkiel 18:21–28 Mazmur: 130:1–2, 3–4, 5–7a, 7bc–8
Injil: Matius 5:20–26
Renungan dari buku Journey Through Lent by Clement Harrold, diterjemahkan oleh Sis Agatha Titik R (Dominikan Awam Indonesia)
Jumat ini tidak ada tanda-tanda bahwa Gereja menentukan pilihan bacaan Prapaskah yang radikal!
Mungkin benang merah antara bacaan pertama dan Injil dapat diungkapkan demikian: Tuhan sangat ingin kita menyadari betapa dosa-dosa kita sangat merusak diri sendiri. Dari perspektif inilah kita tidak hanya dapat memahami keadilan Tuhan tetapi juga belas kasihan-Nya.
Kitab Suci menjelaskan kepada kita bahwa “belas kasihan menang atas penghakiman” (Yak 2:13), tetapi ini tidak berarti bahwa belas kasihan meniadakan keadilan. Sebaliknya, keadilan Tuhan itu sendiri merupakan ungkapan dari belas kasihan-Nya. Di sini orang berpikir tentang prasasti di atas ambang neraka Dante, di mana alam baka digambarkan sebagai produk dari “kebijaksanaan tertinggi dan cinta utama.” Bahkan neraka adalah hasil dari belas kasihan Tuhan.
Meskipun demikian, dalam bacaan pertama perlu diperhatikan bahwa Tuhan tidak memperoleh kesenangan apa pun dari kematian orang jahat. Dia sungguh-sungguh mencari pertobatan kita, dan Dia terus-menerus memanggil kita untuk keluar dari diri kita sendiri. Dosa bersifat egosentris sehingga tak terhindarkan men-distorsi sistem nilai kita dan bahkan dapat membuat kita frustrasi terhadap Tuhan serta ajaran-ajaran-Nya.
Demikianlah tantangan yang Tuhan berikan kepada kita dalam kitab Yehezkiel adalah salah satu yang relevan: “Dengarkan dulu, hai kaum Israel, apakah Tindakan-Ku yang tidak tepat ataukah tindakanmu yang tidak tepat?” (Yeh. 18:25).
Begitu sering kita membuat alasan untuk perilaku buruk kita, tetapi dalam Injil hari ini Yesus menjelaskan bahwa kesabaran ilahi tidak akan bertahan selamanya. Kita dipanggil untuk sesuatu yang lebih tinggi dari diri kita sendiri. Jadi, marilah kita menuju Kerahiman Ilahi dan membuat tekad kita semakin teguh pada hari ini.
Bagaimana saya bisa bertumbuh dalam devosi saya kepada pesan Kerahiman Ilahi yang diproklamirkan oleh St. Faustina Kowalska, St. Yohanes Paulus II, dan lainnya?
Recent Comments