Kebangkitan Kristus

Hari ini Gereja merayakan Kebangkitan Tuhan kita Yesus Kristus yang menderita dan mati di kayu Salib untuk menebus dosa-dosa kita dengan darah-Nya. Karena belas kasih, kasih sayang, dan cinta yang besar kepada kita, kehidupan baru hadir bagi umat manusia. Karena Kristus adalah Tuhan atas kehidupan dan Dia yang dibangkitkan oleh Bapa.

 

 

Injil hari ini menyatakan: “Pada hari pertama minggu itu, pagi-pagi benar ketika hari masih gelap, pergilah Maria Magdalena  ke kubur itu dan ia melihat bahwa batu telah diambil dari kubur. Ia berlari-lari mendapatkan Simon Petrus dan murid yang lain yang dikasihi  Yesus, dan berkata kepada mereka: “Tuhan telah diambil orang dari kuburnya dan kami tidak tahu di mana Ia diletakkan.”

 

 

Kebangkitan Yesus Kristus mengajak kita masing-masing untuk menjalani kehidupan baru yang berawal dengan membuka hati kita kepada-Nya. Seperti yang bisa kita lihat dalam Injil Maria Magdalena pagi-pagi sekali pergi ke kubur untuk mencari Yesus tetapi jenazah Yesus tidak ada di sana dan kubur Yesus kosong. Ketika dia melihat kubur itu sudah kosong, segera dia berlari kembali memanggil Petrus dan murid yang lain keluar untuk mendatangi kubur itu. Mereka berdua berlari, tetapi murid-murid yang lain berlari lebih cepat dari Petrus dan sampai di kubur lebih dulu; lalu dia membungkuk dan melihat pakaian penguburan ada di sana, tapi ia tidak masuk ke dalam. Ketika Simon Petrus datang menyusulnya, barulah dia masuk ke dalam kubur dan melihat kain kafan di sana, dan kain yang menutupi kepalanya, bukan diletakkan bersama dengan kain kafan itu, melainkan digulung di tempat tersendiri.

Lalu masuklah juga murid-murid yang lain, yaitu murid yang lebih dulu sampai di kubur itu, lalu dia melihat dan percaya. Namun saat ini setelah melihat jenazah Yesus tidak ada di dalam kubur, sebagian dari mereka masih bingung dan belum mengerti.

 

Di sisi lain, saya juga ingin menekankan dan ingin mengajak kita semua untuk melihat bahwa kata-kata pertama Kristus yang bangkit kepada murid-murid-Nya adalah ucapan salam kepada-Nya; “Kedamaian selalu bersamamu.” Dia yang mengucapkan kata-kata ini adalah orang yang sama yang sebelum meninggal memberi tahu murid-muridnya, mengasihi murid-muridnya, dan mengasihi mereka sampai akhir (Yoh. 13:1).

 

 

Karena cinta menuntun pada penerimaan penderitaan bahkan mati di kayu Salib. Kebangkitan adalah cinta yang membawa kedamaian bagi orang yang dicintainya. Cinta mendorong Maria Magdalena untuk pergi ke makam Tuhan pagi-pagi sekali untuk berduka; Ketika dia bertemu dengan Kristus yang telah bangkit, duka itu berubah menjadi sukacita dan dia diutus menjadi utusan pertama yang mewartakan Kabar Baik perdamaian bahwa Tuhan benar-benar telah bangkit.

 

 

Dan hari ini Kristus yang bangkit pun menghendaki kita masing-masing mengarahkan pandangan kita kepada Allah, dan Dia pun memanggil kita masing-masing untuk maju menghayati iman kita secara mendalam kepada-Nya. Pada hakikatnya, kebangkitan Yesus adalah kemuliaan, dan menjadi tanda kemenangan atas kematian dan harapan bagi kita, khususnya bagi iman umat Kristiani.

 

 

Oleh Mariam Y Quai

Alih Bahasa : Bp Theo Atmadi OP